PJJ Jangan Sampai Bunuh Karakter Anak

PJJ Jangan Sampai Bunuh Karakter Anak

CIPUTAT-Kota Tangsel saat ini masih berstatus zona oranye terkait pandemi Covid-19. Sehingga banyak aktivitas yang masih harus dilakukan dari rumah. Salah satunya kegiatan belajar mengajar yang tetap diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah. Terkait dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono meminta para guru bisa memaksimalkan PJJ sehingga bisa tetap mencerdaskan para siswa di Tangsel. Ia mengatakan, Tangsel masih zona oranye dan belum hijau sehingga pembelajaran masih dilakukan PJJ. "Ini kita lakukan dalam rangka mencegah paparan Covid-19, kalau anak-anak masuk sekolah maka sulit mengontrolnya mereka untuk patuhi protokol Covid-19," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (19/10). Taryono menambahkan, yang namanya anak maka interaksi sosialnya adalah bermain. Bukan hanya sekolah tapi PJJ juga dilakukan di perguruan tinggi. Bila nantinya sudah sudah zona hijau dan pembelajaran tatap muka sudah bisa dilakukan maka, dinas sudah membuat skemanya. Dindikbud terus melakukan sosialisasi ke sekolah agar menyiapkan segala sesuatu ketika nanti bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. Dan yang penting saat ini adalah bagaimana PJJ tetap bisa menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. "Sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya berbagai budaya berbagai karakter positif, motivasi belajar. Jangan sampai adanya PJJ malah membunuh karakter motifasi siswa," tambahnya. Taryono menjelaskan, Bukan SMP tanget dimana materi pelajaran tapi pastikan kesehatan, psikologi anak terua berlangsung positif. Bila itu dilakukan maka anak akan bahagia dan tumbuh kembang karakter positif. Dinas juga telah memberikan bantuan kartu perdana sekitar 100.000 keping untuk siswa TK sampai SMP. Nomornya juga mendapat bantuan kuota internet dari pemerintah pusat, yakni untuk siswa 35 GB, guru 40 GB dan mahasiswa 50 GB. "PJJ ini adalah situasi krusial dimana pembelajaran tatap muka tidak dimungkinkan untuk hindari penularan covid-19. Jangan sampai punya ruang luas, ada WiFi gratis dan masyarakat didatangkan dan ini salah," ungkapnya. "Ga perlu anak belajar pakai internet tapi, belajar mandiri dengan panduan dari guru, guru juga boleh home visit," tutupnya. (bud)

Sumber: