Perbaikan Jalan Jaunda Tunggu Bantuan, Metode Mechanical Concrete Ternyata Ujicoba

Perbaikan Jalan Jaunda Tunggu Bantuan, Metode Mechanical Concrete Ternyata Ujicoba

TANGERANG - Pantas saja rusak. Perbaikan Jalan Juanda dengan metode mechanical concrete ternyata hanya ujicoba. Perbaikan dikerjakan tahun lalu dengan menggunakan ban bekas sebelum diaspal. "Untuk perbaikan dengan sistem mechanical concrete, memang statusnya uji coba dan bukan menjadi acuan untuk memakai sistem tersebut. Kami akan bongkar semuanya, untuk membuat struktur jalan tersebut tidak berubah," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Taufik Syahzaeni, Selasa (22/9). Taufik berdalih, Jalan Juanda struktur tanahnya tidak stabil dan harus dilakukan pembongkaran besar. Jalan tersebut, kata dia, bekas rawa dan memungkinkan ada pergeseran tanah ketika dilintasi kendaraan dengan beban berat. Untuk memperbaiki kembali, Dinas PUPR menunggu anggaaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Keuangan yang sampai saat ini belum juga ditransfer. Selain Jalan Juanda yang perbaikannya menungu DAK, juga Jalan Garuda dan Jalan Surya Darma. Karena status perbaikan pada saat diajukan sudah terverifikasi. "Pengajuan ke Kementerian PUPR, karena jalan tersebut dipakai kendaraan besar untuk proyek nasional. Makanya diajukan melalui DAK dengan jumlah pengajuan Rp 68 miliar,"ujarnya. Ia menjelaskan, anggaran DAK biasanya diberikan pada November dan Desember dengan cara lelang dini. Artinya setelah terverifikasi oleh Kementerian PUPR, pihak Kementrian Keuangan bisa mencairkan yang nantinya bisa dilakukan pengerjaan. "Sejauh ini kita belum mendapatkan jawaban, untuk masalah adminstrasi lainnya kita sudah disetujui. Dengan anggaran DAK, Jalan Juanda akan kami rapikan sesuai keinginan masyarakat,"ungkapnya. Taufik menuturkan, saat ini Dinas PUPR juga sedang mengerjakan perawatan perbaikan jalan di 33 titik ruas jalan milik Kota Tangerang. Bahkan prosesnya sudah mencapai 70 persen. Sebelum musim penghujan dipastikan sudah selesai. "Walaupun ditengah covid-19, kita masih tetap melakukan pemeliharaan jalan dengan memaksimalkan anggaran yang ada. Jika tidak ada corona, kemungkinan program yang sudah terjadwal bisa dijalankan,"tutupnya. (ran)

Sumber: