Penerima PIP Mengeluh Ada Pemotongan

Penerima PIP Mengeluh Ada Pemotongan

SEPATAN-Dana Program Indonesia Pintar (PIP) disunat. Misan Nurul Fikri, warga Kampung Sarakan, RT 01/08, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan adanya pemotongan uang PIP yang diterimanya. Ia mengungkapkan, Andika Pratama, anaknya yang duduk di kelas 6 SDN Sarakan 3, Kecamatan Sepatan, terdaftar sebagai penerima uang PIP, usulan anggota DPR RI Fraksi Gerindra senilai Rp450 ribu. "Sayangnya, setelah pencairan uang di BRI Unit Sepatan, Kamis siang pekan lalu, ada oknum yang mengaku pengurus partai tingkat Desa Pisangan Jaya, yang meminta uang ke saya. Nilainya Rp100 ribu, alasannya untuk upah lelah dan administrasi," ungkap Misan, kepada Tangerang Ekspres, di kediamannya, Senin (21/9). Tak hanya Misan. Juga menimpa Inayah, bibinya, yang memiliki anak yang duduk di bangku kelas 7 di SMPN 1 Sepatan, Kecamatan Sepatan. Inayah menerima PIP usulan DPR RI senilai Rp750 ribu. "Kalau tingkat SMP, dapat bantuannya Rp750 ribu. Kalau bibi saya dimintanya Rp125 ribu, dengan alasan uang lelah dan administrasi juga," jelasnya. Di luar itu, lanjutnya, ia mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRI RI dari Gerindra yang sudah membantu menyalurkan uang dari program PIP, untuk membantu beban anaknya di tengah pandemi Covid-19. Ia berharap oknum yang melakukan pemotongan bisa diberikan teguran. Saat dikonfirmasi, Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Tangerang Izul Muluk mengatakan, tidak ada imbauan untuk perihal penarikan tersebut. "Yang jelas tidak ada imbauan untuk itu (pemotongan uang PIP-red)," tegas Izul, kepada Tangerang Ekspres. Sementara itu, Sekretaris PAC Gerindra Kecamatan Sepatan Suharyanto menegaskan, sejak awal sudah menginstruksikan pengurus partai tingkat desa untuk tidak melakukan pemotongan apapun. Bahkan, guna menghindari pemotongan, maka penerima bantuan diarahkan mencairkan sendiri uang mereka ke BRI unit Sepatan. Sebab usulan PIP ini bertujuan untuk meningkatkan citra baik partai di tengah pandemi Covid-19. "Kami akan melakukan evaluasi pengurus partai tingkat desa. Agar uangnya dikembalikan lagi, kalau benar ada pemotongan," ucapnya. (zky)

Sumber: