Monkey Work Garage Bintaro, Modal Trust Sukses Merambah Mancanegara
PONDOK AREN-Pepatah mengatakan, trust atau kepercayaan adalah modal utama dalam banyak hal. Terlebih di dunia bisnis. Kepercayaan menjadi kiat sukses membangun sebuah usaha. Hal ini, dibuktikan oleh Herman Suherman, pemilik Monkey Work Garage (MWG). Dengan modal trust, usaha yang digelutinya sukses merambah mancanegara. "Ngebangun MWG ini ya, modal kepercayaan, trust. Dengan kepercayaan itu kami yakinkan bahwa we modified style and fashion," kata Herman, membuka obrolan dengan Tangerang Ekspres, di MWG yang berlokasi di Jalan Cemara, Bintaro Sektor 3, Pondok Aren, Kota Tangsel, Selasa (8/9). Dengan modal itu, Herman mengaku 'pede' untuk menawarkan kepada brand-brand aksesoris sepeda motor untuk membuat part khusus motor KTM. Dengan keluesannya, ia pun berhasil membangun komunikasi dengan bos-bos suku cadang kendaraan untuk membangun kerja sama dengannya. "Saya dekati bos besar spare part. Dan, saya menjamin bahwa barang yang dibuat produsen itu akan dibeli, saya beri kepastian. Dan, akhirnya mereka pun mau membuat parts khusus untuk motor KTM," ujarnya. Karena keberanian itulah, nama MWG pun berhasil menjejakan kaki sebagai bengkel modifikasi ternama di tanah air. Bahkan, atas kelihaian sang empunya membujuk produsen part aksesoris membuat produk khusus motor KTM, membuatnya diliri pasar mancanegara. "Customer kita ada dari Singapura untuk Remap ECU. Mereka kirim ECU KTM DUke ke sini, lalu setelah kita remap kita kirim balik. Kemudian, dari India ada yang khusus belanja aksesoris, buat KTM RC. Mereka minta kirim ke India. Bahkan, dari Filipina, ada bengkel di sana yang minta agar kita suplay aksesoris dan parts ke sana," papar ayah dua putri ini. Tak hanya itu, kini, Herman pun tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah bengkel modifikasi di Malaysia, Australia bahkan hingga Republik Ceko. Sejumlah pihak itu, kata dia, sudah menawarkan kerja sama dengannya. "Kalau untuk di Indonesia, kita juga siapkan towing apabila ada owner KTM yang mau merawat kendaraannya di MWG," tuturnya, seraya mengatakan, beberapa waktu lalu ada pemilik KTM Duke dari Bali dan Kalimantan yang mengirimkan motor KTM untuk diservis di bengkelnya. Sukses MWG tentu bukan buah tangan Herman sendiri sebagai pemilik. Melainkan, atas dukungan dan kerja sama berbagai pihak yang menjadi partner Herman dalam membangun kepercayaan dalam bisnis itu. Seperti, membangun kerja sama dengan DMS Tuning yang memiliki spesialisasi di bidang remap Ecu KTM hingga dengan salah satu brand oli ternama hingga APM KTM sendiri di Indonesia. "Awalnya (tahun 2016, red) saya garap sendiri. Akhirnya pada 2018, saya merekrut Adrian Oks, Dika, dan Jose," jelasnya. Kemudian, pada 2020, MWG pun mulai melakukan ekspansi bisnis dari sekadar publikasi dari mulut ke mulut antar komunitas KTM, ke dunia digital. Seperti, mengaktifkan jejaring media sosial hingga aktif di marketplace. Dengan terobosan itu pula, Herman kini berhasil mendongkrak omzet bengkelnya dari dulu puluhan juta menjadi ratusan juta per tahun. "Itu baru dari aksesoris saja, belum dari servis dan maintenance lain," kata lelaki berkulit sawo matang ini. Disoal mengenai keputusannya untuk membuka bengkel motor spesialis KTM, lelaki kelahiran Bandung pada 1980 ini, mengungkapkan bahwa motor KTM adalah unik. Selain itu, brand KTM di Indonesia juga terbilang 'anak bawang'. Maklum, KTM baru resmi dijual APM pada 2012 dan melakukan ekspansi besar-besaran pada 2016. "Karena motor unik, gak banyak pengusaha aksesoris yang memiliki part khusus KTM. Maka, akhirnya saya seriusi ngedaleman usaha ini," katanya. Dan, mulai tahun 2020 ini, MWG pun merambah ke segmen servis kendaraan. Sebelumnya, MWG hanya sebatas bengkel modifikasi khususnya untuk motor KTM Duke 200, 250 hingga 390. "Karena banyak teman yang minta tolong rawatin motornya. Akhirnya kita buka layanan servis. Dan, sekarang kita punya tools dan SDM serta alat diagnostic yang selevel dengan bengkel resmi," paparnya. (esa)
Sumber: