600 Warga Pamulang Jalani Swab Test

600 Warga Pamulang Jalani Swab Test

PAMULANG-Sebanyak 600 warga Pamulang dan sekitarnya menjalani swab test, Rabu (22/7). Swab Test tersebut diselengarakan Klinik Pratama Lentera Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pamulang yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangsel dan Dinkes Provinsi Banten. Kepala LPM Lentera GKI Pamulang Ruth One Indirasari mengatakan, peserta swab test berasal dari masyarakat sekitar Pamulang dan sekitarnya. "Jadi pesertanya juga ada yang ber-KTP di luar Kota Tangsel," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (22/7). Ruth menambahkan, sebelum test masyarakat yang akan mengikuti swab harus daftar terlebih dahulu. Awalnya hanya disediakan 300 kuota. Namun, peminatnya cukup banyak dan ditambah 300 lagi hingga mencapai 600. "Jemaat gereja yang ikut swab test tidak banyak, yang banyak pasien Klinik Lentara dan warga sekitar," tambahnya. Swab test yang dilaksanakan tidak dipungut biaya alias gratis. Swab test dilakukan untuk membantu pemerintah dalam penanganan kasus covid-19. Klinik Lentera GKI Pamulang hanya sebagai tuan rumah untuk melakukan swab test karena Pamulang masih masuk zona merah. Hasil swab test akan keluar satu minggu kemudian, lalu Dinkes akan mengeluarkan hasil dan dikirim ke Klinik Lentera. Bila ada maayarakat yang perlu surat keterangan bebas Covid-19 untuk keperluan kantor maka pihak Klinik Lentera akan memberikannya. "Hasilnya akan disampaikan melalui pesan singkat WA, kalau ada yang positif akan diisolasi dan diharap melakukan isolasi sendiri," jelasnya. Ruth berpesan agar sebaiknya kita memeriksakan diri bila sayang dengan keluarga, sayang ke anak-anak dan lingkungan. Lebih baik kita periksakan diri baik rapid test atau swab test. "Jangan kita merasa takut, takut ketahuan dan kabur. Kalau hasilnya positif diharap melakukan osolasi mandiri atau ke Rumah Lawan Covid-19," tuturnya. Sementara itu, Pendeta GKI Kwitang, Tri Yeni Sulistiani mengatakan, jemaat GKI Pamulang berjumlah lebih dari 3.000 jemaat. Namun, hanya 5-10 persen dari 600 peserta swab test yang berasal dari jemaat GKI Pamulang. "Sebelum dilakukan swab test, kita telah mensosialisasikan melalui  WA grup," ujarnya. Tri Yeni menambahkan, sampai saat ini ibadah offline di GKI Pamulang belum dilakukan namun, secara online sejak 21 Maret. Hal ini lantaran untuk menghindari penyebaran covid-19 di lingkungan gereja. "Kita tidak mau jadi klaster baru dan gereja bukan mau hadirkan ancaman," tuturnya," jelasnya. (bud)

Sumber: