Mau Direhab, SDN Pete Ambruk Duluan

Mau Direhab, SDN Pete Ambruk Duluan

TIGARAKSA-Ambruknya dua ruang kelas SDN Pete, Kecamatan Tigaraksa, menjadi peringatan bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang agar lebih peduli terhadap fasilitas pendidikan, terutama yang sudah reot. Sejak sekolah tersebut didirikan tahun 1997 (masih inpres) hingga saat ini, SDN Pete baru satu kali direhabilitasi, yakni pada tahun 2007. Sebenarnya di bulan September mendatang, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang akan melakukan rehabilitasi ringan terhadap dua ruang kelas tersebut. Anggaran yang sudah disiapkan Rp 220 juta. "SDN Pete sebetulnya sudah dapat (dianggarkan-red). Di bulan September nanti akan di rehab cuman keburu roboh duluan," ujar Kepala Seksi Sarana Prasarana Dindik Kabupaten Tangerang Ilham Faturahman, di ruang kerjanya, kemarin. Menurut Ilham, tak hanya SDN Pete saja yang mendapat bantuan. Ada 50 SDN di Kabupaten juga menerima bantuan dengan nominalnya berbeda beda. Terkait usulan rehabilitasi dari sejumlah instansi yang selama ini tak kunjung direspon Dindik, Ilham enggan menjelaskannya secara rinci. "Kalau mengenai usulan lama, saya gak ikut perkembangan. Ini karena ada 900 SD Negeri yang diurusin. Jadi bukan tidak mungkin sekolah yang diusulan kadang gak kebagian jatahnya," jelasnya. Menurut Ilham, pihaknya juga tidak akan menuruti keinginan pihak sekolah yang meminta agar dua ruang kelas tersebut dijadikan mushalah dan ruang perpustakaan. "Sesuai dengan peruntukkannya saja (merehabilitasi dua ruang kelas-red). Tidak bakal cukup Rp 220 juta untuk mushalah dan ruang perpusatakaan. Selama ini juga belum tersedia bantuan seperti itu," terangnya. Sementara itu, pasca ambruknya dua ruang kelas SDN Pete, Koramil Tigaraksa menjadi instansi pertama yang melakukan pembersihan puing-puing kelas yang roboh. Puluhan anggota Koramil Tigaraksa ini sengaja diterjunkan untuk mensterilisasi material dan puing bangunan. Anggota TNI ini menyisir setiap serpihan material gedung yang berserakan guna memastikan tidak ada material bangunan berbahaya mengenai siswa nantinya. Komandan Koramil (Danramil) Tigaraksa Kapten Arh. Bambang EP memaparkan, pihaknya sudah dua hari melakukan pembersihan puing. Selain itu, anggora Koramil juga sudah mengevakuasi material bangunan ke daerah aman yang jauh dari jangkauan siswa. "Kami lakukan pembersihan puing-puing bangunan. Material bangunan seperti genteng yang masih tersangkut kita turunkan semuanya, termasuk kayu penyangga. Kami ingin memastikan material bangunan tersebut tidak mengenai siswa ketika dekat dengan area kelas yang ambruk," ujarnya. Bambang menuturkan, sebagai anggota TNI, aksi tersebut sudah menjadi tugas sebagai pelopor pembangunam disetiap wilayah tugas. Menurutnya, dengan terjun ke lapangan, pihaknya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa TNI peduli akan dunia pendidikan. "Begitu kami dengar ada sekolah yang ambruk, langsung saya bawa pasukan ke lokasi. Dengan kita yang mempelopori pertama, sekarang terbukti masyarakat sekitar makin banyak yang ikut sama sama kita," tandasnya.(mg-14).

Sumber: