Warga Tangsel Bisa ‘Nikmati’ Darah Gratis

Warga Tangsel Bisa ‘Nikmati’ Darah Gratis

SERPONG-Warga Kota Tangsel akan segera menikmati layanan darah gratis. Pasalnya, peraturan walikota (perwal) terkait darah gratis sudah ditandatangani diterbitkan. Targetnya, akhir bulan ini warga sudah bisa merasakan layanan kesehatan cuma-cuma berupa darah gratis. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, perwal terkait darah grais sudah ditandatangani. “Tinggal tunggu kesiapan Unit Transfusi Darah (UTD) Kota Tangsel di lapangan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres. Airin menambahkan, sebelum perwal ini dijalankan maka UTD harus melakukan evaluasi sarana program, memperbaiki sumber daya manusia (SDM). Juga melakukan sosialisasi kepada warga. Untuk ini, ia minta kepada inspektorat dan dinas kesehatan untuk mengecek di lapangan. “Jadi saat perwal itu mulai berjalan semuanya sudah siap,” terang ibu dua anak ini. Selama ini warga yang membutuhkan darah harus mengeluarkan biaya sekitar Rp360 ribu per kantong. Jika perwal ini sudah dijalankan maka biayanya ditanggung Pemkot Tangsel. Selama ini, biaya tersebut bukan jual beli darah namun, uangnya untuk biaya pengelohannya. Darah gratis ini berlaku untuk semua warga yang memiliki KTP-el Kota Tangsel namun, harus melalui RSU Kota Tangsel atau rumah sakit swasta yang telah kerjasama dengan Pemkot Tangsel. “Kalau warga yang butuh darah diluar prosedur itu atau KTP-el di luar Tangsel, maka biayanya normal,” tuturnya. Sementara itu Direktur Unit Transfusi Darah (UTD) Kota Tangsel dr M Alwan mengatakan, SDM di UTD Kota Tangsel sudah berstandar nasional. “Bahkan saat ini kita sedang melalukan proses untuk standarisasi mutu darah dari badan akreditasi internasional,” katanya. Dr Alwan menambahkan, standarisasi internasional itu dikenal dengan istilah NAT yang merupakan standar WHO. Menurutnya, standarisasi nasional artinya darah diperiksa di UTD Kota Tangsel saja. Namun, jika memiliki standarisasi internasional akan dilakukan dua kali peperiksaan darah. “Selain di UTD Kota Tangsel, darah akan diperiksa di UTD Pusat yang berlokasi di Kramat, Jakarta Pusat,” tambahnya. Dengan diberlakukannya standarisasi internasional, nantinya UTD Kota Tangsel bisa mensuplai darah ke rumah sakit bersatandar internasional. “Kalau harus beli harganya mencapai Rp 660 ribu tapi, nantinya biayanya ditanggung Pemkot Tangsel asalkan yang membutuhkan memiliki KTP-el Tangsel,” terangnya. UTD Kota Tangsel saat ini sudah memiliki lemari es untuk menyimpan darah dengan kapasitas 1.200 kantong. “Tiap hari sekitar 30 kantong darah yang masuk, sedangkan permintaan darah dari pasien sebanyak 30 sampai 40 kantong setiap harinya,” tutupnya. (bud/esa)

Sumber: