Pembelian Bahan Pokok Dibatasi: Beras Maksimal 10 Kg, Gula 2 Kg, Minyak Goreng 4 Liter, Mi Instan 2 Kardus

Pembelian Bahan Pokok Dibatasi: Beras Maksimal 10 Kg, Gula 2 Kg, Minyak Goreng 4 Liter, Mi Instan 2 Kardus

JAKARTA-Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri merespons aksi borong akibat kepanikan menghadapi wabah Corona. Aksi tersebut rawan membuat stok pangan habis. Untuk itu, mereka membuat surat edaran bernomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim yang dirilis pada Senin malam (16/3). Surat imbauan ditujukan kepada para pedagang untuk melakukan pembatasan penjualan bahan pokok. Beberapa asosiasi mendapatkan surat tersebut. Salah satunya Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menjelaskan, ada kemungkinan masyarakat membeli bahan pokok berulang-ulang. Akibatnya, terjadi penimbunan. ”Surat edaran ini mencegah terjadinya penimbunan,” ucapnya. Langkah itu dilakukan demi menjaga stabilitas harga pangan. Agar tidak terjadi lonjakan akibat aksi borong tersebut. Saat ini sudah ada beberapa komoditas yang mengalami kelangkaan hingga kenaikan harga. Di antaranya beras, telur, bawang putih, dan gula pasir. ”Bahan-bahan itu mengalami kenaikan harga karena memang banyak permintaan,” katanya. Khusus gula pasir yang mulai menghilang di pasaran, satgas sedang berkomunikasi dengan importir untuk mengetahui penyebabnya. ”Sedang kami panggil,” ujarnya. Dalam surat edaran tersebut, pembelian empat bahan pokok dibatasi. Yakni, beras 10 kg, gula maksimal 2 kg, minyak goreng 4 liter, dan mi instan maksimal dua kardus. Satgas pangan menyebutkan, dipenuhinya imbauan itu menjadi salah satu dukungan terhadap program gugus tugas percepatan penanganan Corona. Pemerintah bekerja ekstra keras untuk memastikan harga dan pasokan bahan pokok. Sebab, beberapa waktu belakangan, kelangkaan bahan pokok membuat harganya ikut melambung di pasaran. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susi Wijono memastikan, seluruh stok ketersediaan bahan pangan telah dilaporkan aman. "Pasokan di ratas (rapat terbatas) pangan sudah dibahas. Kita sudah monitor pasokan cukup aman untuk 11 bahan pokok pangan. Kalau kemarin diskusi, kita evaluasi, bahan pokok mana yang harus suplay baik yang diimpor ataupun dalam negeri," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, kemarin (17/3). Susi menyebut, Kemendag juga telah mempercepat penerbitan surat persetujuan impor (SPI) beberapa komoditas pangan inti. Percepatan penerbitan SPI juga sebagai respons pemerintah untuk kelangkaan gula yang membuat harganya melambung tinggi. "Yang impor, Menko (Airlangga Hartarto) minta Mendang keluarkan semua SPI. Dan tadi pagi (kemarin) sudah pantau beberapa SPI sudah keluar. Bahan-bahan pokok seperti beras, gula, apapun," tuturnya. Dia juga memastikan tak ada pembatasan pembelian untuk kebutuhan bahan pokok di pusat perbelanjaan. Pihaknya juga terus berkoordinasi dan melakukan monitoring dengan para asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) serta Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) untuk memastikan jaminan stok dan kestabilan harga. Terdapat 3,5 juta ton stok beras kini tersebar di Perum BULOG, Penggilingan dan Pedagang. Diperkirakan panen raya terjadi di Maret, April dan Mei. Sehingga pada akhir Mei akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton. Stabilisasi harga gula akan dilaksanakan dengan mendistribusikan gula sejumlah 20.000 ton oleh Perum BULOG dengan harga sebesar Rp 10.500/kg. "Selain itu, akan segera direalisasikan penyediaan gula konsumsi sejumlah 150.000 ton oleh BUMN yang ditugaskan," ujar Menko Perekonimian Airlangga Hartarto pada rakor pangan. Terkait ketersediaan bawang putih, Kemendag juga telah menerbitkan tambahan Persetujuan Impor (PI) sebesar 70.000 ton. Sedangkan untuk stabilisasi harga daging, juga akan segera direalisasikan rencana impor daging kerbau sebesar 170.000 ton dan daging sapi sejumlah 120.000 ton. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga meminta agar masyarakat tak panik akibat khawatir stok pangan menipis sehingga menyebabkan harga akan naik. "Saya tegaskan Kementan mengawal dengan ketat pasokan dan stok pangan. Masyarakat mohon agar tenang dan tidak perlu resah. Pasokan dan stoknya ada. Hitungan kami hingga Agustus masih cukup," katanya. Syahrul memerinci, ada 11 komoditas pokok yang dikawalnya antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, serta minyak goreng. Panen raya padi, jagung dan komoditas lainnya juga dipastikan masih terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. "Stok akan terus terisi dan secara simultan mengisi pasar," ucapnya. (jpg)

Sumber: