Tak Semua Atlet Terakomodir Biaya
JAKARTA – Seperti yang sudah disampaikan Menpora Imam Nahrawi, SEA Games 2017 bukan menjadi salah satu proyeksi utama pemerintah. Tetapi, capain di ajang dua tahunan tersebut akan menjadi acuan buat stakeholder olahraga tanah air untuk bersiap menuju Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Secara teknis, kontingen Indonesia dipastikan sejumlah 650 atlet (selengkapnya lihat grafis). Tetapi, tidak semua atlet yang didaftarkan melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu bakal ditanggung pemerintah dalam hal pembiayaannya. ”Jadi hanya 96 orang tambahan nanti akan ditanggung PB cabor masing-masing,” sebut Aziz Syamsudin, Chief de Mission Indonesia di SE Games 2017 nanti setelah menggelar pertemuan dengan Satla Prima dan KOI di Jakarta kemarin (4/7) Salah satu tantangan Indonesia di ajang SEA Games kali ini lebih berat. Sebab, total 27 medali potensi medali emas Indonesia dipastikan lenyap. Seiring kebijakan Malaysia Organizing Committee (Masoc), yang “membredel” nomor-nomor andalan pesaing mereka, termasuk Indonesia. Antara lain, rowing, hingga angkat besi putri. Sebagaimana diketahui, SEA Games kali ini hanya mempertandingkan lima kelas putra. Pada edisi kali ini, Indonesia bakal turun di 37 cabor, dari total 38 cabor yang dipertandingkan. Satu cabor yang tidak diikuti yakni lawnball. Terkait potensi Indonesia di SEA Games 2017, Satlak Prima masih memproyeksikan 15 persen raihan medali. ”Masih di kepala 5, antara 50-59 medali emas,” ungkap Achmad Soetjipto, Ketua Satlak Prima. Sebab, raihan medali Indonesia di edisi 2015 lalu cukup hanya 47 medali emas. Hasil tersebut membuat Merah Putih mengakhiri multievent di posisi lima besar. Pada edisi tahun ini, Soetjipto menerangkan bahwa langkah yang diambil timnya cukup solid. "Perkara peringkat tentu akan menyesuaikan,” lanjutnya. Masalah masih membelit dalam persiapan atlet Indonesia menuju Malaysia Agustus mendatang. Dimulai dari uang gaji bulanan, akomodasi hingga kebutuhan anggaran peralatan juga masih buram. Situasi ini bakal menjadi bumerang buat Kemenpora dan Satlak Prima yang menangani anggaran untuk SEA Games. Belum lagi, kebutuhan untuk try out di luar negeri yang juga menghadapi masalah. Sejumlah cabor sebelumnya batal menggelar try out. Seperti yang tengah dipersiapkan pelatnas renang. Mereka dalam waktu dekat bakal turun di Kejuaraan dunia di Budhapest, Hungaria. ”Kami sudah ajukan soal anggaran itu, tetapi belum ada kepastian, semoga dalam waktu dekat bisa terselesaikan,” sebut Albert C Sutanto, pelatih pelatnas renang Indonesia. (jpnn/apw)
Sumber: