Sosok Serka Hari Marsono, Prajurit yang Gugur pada Peristiwa Heli Basarnas
Mendung duka menggelayut di atas rumah orang tua Serka MPU Hari Marsono di Desa Bringinbendo No. 55, RT 2 RW III, Taman, Sidoarjo. Hari merupakan salah seorang prajurit yang gugur setelah helikopter Badan SAR Nasional yang ditumpangi bersama tujuh orang lainnya jatuh di Desa Canggal Bulu, Candiroto, area perbukitan Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah.Sejumlah rekan almarhum yang masih berpakaian dinas tampak melayat. Tenda duka, terpasang di depan rumah bercat kuning tersebut. Mereka masih menanti kedatangan jenazah pria yang sudah berdinas sebagai anggota TNI selama 11 tahun tersebut. Tampak beberapa karangan bunga sebagai bentuk ungkapan duka cita juga mulai berdatangan. Maripin, ayah Hari, mengatakan, selama ini putra bungsunya tersebut merupakan sosok yang bertanggung jawab terhadap keluarga. "Anaknya baik, tidak macam-macam," ucap Maripin yang mengenakan peci berwarna hitam. Dia melanjutkan, terakhir bertemu dengan Hari pada hari Jumat (30/6). Hari sempat merayakan lebaran bersama keluarga. "Setelah itu dia pamit dinas ke Semarang," lanjutnya. Hari meninggalkan istrinya, Diana Lindawati serta dua orang anak yang masih kecil bernama Abdullah Bagaskara dan Dimas. Rencanaya Abdullah akan mulai masuk SD pada tahun ajaran baru ini. Seperti diberitakan, helikopter Basarnas yang sedianya hendak melakukan evakuasi di kawah Sileri pegunungan Dieng justru terjatuh. Delapan awak gugur. Evakuasi heli terus dilakukan hingga Senin dini hari (3/7). Seluruh prajurit yang tiada berhasil dievakuasi. Jenazah delapan orang awak heli yang gugur itu dibawa ke RSUD Temanggung dan RS Bhayangkara Semarang sebelum akan dimakamkan di daerah asal masing-masing. Hingga pukul 12.00, jenazah Serka MPU Hari Marsono belum tiba di rumah duka. (did/JPG)
Sumber: