Cegah Anemia, Berikan Tablet Tambah Darah

Cegah Anemia, Berikan Tablet Tambah Darah

PASAR KEMIS-Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelar Workshop Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri, Selasa (3/3). Kegiatan yang diselenggarakan dengan model pendekatan kepada pelajar putri, diharap menjadi sarana pencegahan anemia dan stunting. Salah seorang pembicara workshop Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah, Mimi Bahriatul Kamila, S.Tr.Keb, menerangkan kegiatan ini merupakan tindakan preventif untuk persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan yang kelak akan menjadi calon ibu. "Program minum TTD ini merupakan upaya untuk menurunkan prevalensi anemia pada rematri untuk mencegah stunting. Kemudian wanita usia subur (WUS) sebagai penentu kualitas SDM generasi berikutnya," ujar Mimi, yang merupakan Bidan di UPT Puskesmas Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, kemarin. Tingginya angka stunting tidak hanya disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk, ataupun tingkat ekonomi. Remaja putri yang terkena anemia juga bisa jadi kontributor stunting. "Selama ini banyak yang salah kaprah menyebut stunting atau anak pendek disebabkan faktor genetik atau keturunan. Padahal itu salah," imbuh Mimi. Banyak faktor penyebab stunting seperti remaja putri yang terkena anemia. Karena, adanya potensi melahirkan bayi yang lahir stunting jika remaja putri yang terkena anemia hamil nantinya. Mimi mengatakan, kegiatan tersebut yang merupakan Germas untuk menggalakkan penurunan stunting dnegan memberi tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri. Tablet tambah darah ini untuk mencegah anemia atau kekurangan zat besi. "Banyak faktor terjadinya stunting. Bukan hanya faktor ekonomi atau lingkungan. Stunting bukan disebabkan faktor genetik," kata Mimi, yang didampingi Hj. Tety Nilawati, A.Md, Keb. Sementara itu, Susanti, salah seorang siswi SMK Nabila, Kecamatan Pasar Kemis, mengaku cukup senang akan adanya program gerakan minum tablet tambah darah di sekolahnya. Susanti mengaku kerap merasa pusaing saat belajar di sekolah, mengingat ia kemungkinan kekurangan darah atau darah rendah. Untuk itu, Susanti tidak merasa ragu untuk mengkonsumsi tablet penambah darah tersebut. Ia pun langsung meminum ketika penyuluh memberikan obat tersebut. "Saya langsung minum tablet penambah darah. Kemungkinan saya kekurangan darah, karena kerap merasa pusing saat belajar di sekolah," ungkap Susanti. Ia meminta, program tersebut menjadi agenda rutin di sekolahnya. Sehingga ia berharap tidak lagi merasa kekurangan darah. (mas)

Sumber: