Kualifikasi Piala Dunia 2022, Lawan UEA di Bali

Kualifikasi Piala Dunia 2022, Lawan UEA di Bali

LAGA kandang terakhir Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 berubah. jika sebelumnya PSSI berencana memakai Stadion Utama Gelora Bung Karno, tapi mendadak hal tersebut berubah. kemarin (21/2) PSSI memutuskan akan memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta ketika menjamu Uni Emirat Arab pada 31 Maret mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum PSSI Moch Iriawan ketika bertemu Kemenpora RI Zainudin Amali kemarin. dia mengatakan perubahan tersebut bukanlah keinginan dari PSSI. melainkan permintaan dari UEA. "Mudah-mudahan pindah ke Bali akhirnya FIFA mengizinkan adanya penonton," tuturnya. Ya, laga kandang terakhir Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022 memang tidak boleh dihadiri oleh Garuda Fans. PSSI disanksi oleh FIFA akibat dari kerusuhan ketika melawan Malaysia akhir tahun kemarin di ajang yang sama. Tidak hanya itu, federasi tertinggi sepak bola Indonesia itu juga dihukum denda hampir Rp 3 Miliar. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menjelaskan Bali sudah terbukti aman ketika menyelenggarakan pertandingan kelas dunia. Itulah kenapa dirinya berharap FIFA mengizinkan laga timnas dihadiri oleh penonton. "Lawan juga berpikir Bali aman, karena itu minta main di Bali," tuturnya. Iwan Bule sendiri menjelaskan sebenarnya sudah dua kali mengirimkan surat banding ke FIFA mengenai sanksi tanpa penonton di laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sayangnya, dua kali juga bandingnya ditolak. "Mohon suporter melihat sanksi itu, kalau denda InsyaAllah bisa dicicil, kalau tanpa penonton kan sayang ya. Timnas butuh dukungan suporter," katanya. PSSI sendiri saat ini sedang berusaha untuk membina suporter. Hadirnya divisi pembinaan suporter diharap bisa mengedukasi jika kekerasan dan anarkisme dalam sepak bola itu dampaknya buruk untuk Timnas. Begitu juga dengan tim yang harus naik rantis agar aman menuju stadion. Hal tersebut dilihatnya tidak bagus jika dipandang FIFA. Apalagi Indonesia akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. "Saya kembali ke suporter, dengan hormat saya minta ayo diubah situasi yang ada saat ini karena ini bisa jadi catatan. Ini bisa jadi penilaian khusus dari FIFA. Saya khawatir kalau terus terjadi, FIFA memandang buruk ke Indonesia," jelasnya. (jpg/apw)

Sumber: