41 Desa Terendam Banjir

41 Desa Terendam Banjir

SERANG-Curah hujan yang tinggi belakangan ini menyebabkan 41 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Serang terendam banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 cm. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, di Kecamatan Kibin ada empat desa yang terendam banjir yakni Desa Ketos, Sukamaju, Ciagel, dan Nagara. Kemudian di Kecamatan Ciruas ada enam desa yakni Desa Ranjeng, Citeureup, Pelawad, Singamerta, Bumi Jaya, Cigelam. Di Kecamatan Kragilan ada tiga desa yakni Desa Kragilan, Sentul, dan Jeruktipis, di mana saat ini kondisinya sudah kondusif. Selanjutnya di Kecamatan Carenang ada satu desa yakni Desa Walikukun. Kecamatan Pontang ada sembilan desa, diantaranya Desa Kaserangan yang ketinggian airnya paling tinggi mencapai 30-70 cm, Desa Wanayasa, dan Pulokencana yang ketinggian 20-30 cm. Kecmaatan Tanara ada tiga desa, yakni Desa Lempuyang, Tenjo Ayu, dan Tanara yang ketinggian airnya 10-30 cm. Kecamatan Binuang satu desa yakni Desa Sukamampir yang sudah kondusif. Kecamatan Lebakwangi ada tiga desa yakni Desa Kencana Harapan, Purwadadi, dan Desa Lebak Kepuh. Sedangkan yang paling banyak terjadi di Kecamatan Tirtayasa yakni ada 11 desa diantaranya Desa Susukan, Pontang Legon, dan Desa Kebuyutan. Ketua Harian Crisis Center BPBD Kabupaten Serang Jhonny E mengatakan terhitung sejak 1 hingga 5 Februari ada 41 desa di sembilan kecamatan terendam banjir. Sampai saat ini masih ada dua desa yang warganya masih mengungsi ada di wilayah Pontang dan Tirtayasa, jumlahnya 150 jiwa. Hal itu dikarenakan genangan air di wilayah tersebut mengalami pasang surut berbeda dengan banjir yang terjadi di wilayah Ciruas dan Kibin yang tidak mengalami pasang surut. "Karena air dari atas turun ke muara menuju ke laut. Jadi air laur naik dan dari hulu turun, itu yang menjadi penyebab banjirnya naik turun. Tadi siang sudah mulai surut bisa saja sore sudah naik lagi," jelasnya. Pihaknya sudah melakukan penanganan sejak Sabtu (1/2) dan hingga hari ini (5/2). Sementara itu, kata dia di Desa Kaserangan dan Desa Susukan ketinggian air rata-rata mencapai 50 cm serta kedua desa tersebut berada di bantaran sungai Ciujung. Untuk saat ini kata dia, sudah mengirimkan bantuan logistik yang sudah disalurkan kebeberapa wilayah yang terdampak banjir. Akan tetapi pihkanya lebih memprioritaskan bantuan tersebut kepada wilayah yang terparah terlebih dahulu. "Kami memprioritaskan daerah berdasarkan ketinggian air," katanya. Untuk saat ini para pengungsi masih membutuhkan bantuan pakaian dan selimut. Akan tetapi kata dia, untuk saat ini para pengungsi membutuhkan bantuan yang sangat mendesak. "Makanan siap saji," katanya. Pihkanya sudah mengirimkan lebih dari satu peleton ke wilayah yang terkena dampak banjir dan untuk wilayah Kecmaatan Pontang dan Tirtayasa sudah mencapai 30 personil yang tetap bertahan hingga saat ini dengan pergantian personil perdua hari untuk tetap bersiaga di wilayah tersebut. "Semua personil kami kerahkan, dan patut untuk diberi aplus karena ada beberapa personil belum melakukan pergantian shiff," katanya. Pihaknya juga mendapatkan bantuan dari Provinsi, Palang Merah Indonesia, Dinas Sosial, TNI, dan Kepolisian. Karena kata dia jika hanya dari BPBD Kabupaten saja tidak akan kuat. "Senin kemarin kami meminta bantuan ke Basarnas untuk kebutuhan perahu yang diperuntukkan untuk Desa Susukan dan Keserangan, dari kami ada dua perahu dan dibanti juga oleh TNI/Polri," katanya. (mg-6/and)

Sumber: