Infrastruktur Banyuwangi Kian Lengkap
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Senin 19-06-2017,05:19 WIB
Sejalan dengan target menjadi daerah tujuan wisata, Banyuwangi terus melakukan penambahan infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah pembukaan rute baru yang bisa memperluas jangkauan dalam upaya menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Nam Air telah melayani rute Jakarta–Banyuwangi PP dengan pesawat jenis Boeing 737-500.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pembukaan rute baru tersebut bisa mendukung rencana Banyuwangi dalam mengembangkan sektor pariwisata. Untuk menjadi daerah tujuan wisata yang maju, Banyuwangi harus memiliki bandara internasional. ”Kalau ada 100 ribu wisman yang datang, ada potensi pendapatan devisa USD 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun,” katanya di sela penerbangan perdana Nam Air Banyuwangi–Jakarta di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, kemarin (16/6).
Kunjungan wisman ke Banyuwangi tiap tahun tercatat mencapai 60 ribu orang, sedangkan wisatawan domestik mencapai 4,2 juta otang. Menurut Arief, angka itu lebih besar daripada Bangka Belitung. ”Kalau Bangka Belitung bisa punya bandara internasional, tentu Bandara Blimbingsari juga bisa,” jelasnya.
Arief optimistis pembukaan rute Jakarta–Banyuwangi dapat menggeliatkan ekonomi Banyuwangi. ”Teorinya, flow of people pasti diikuti flow of money. Rumusnya adalah TTI, yakni ada tourism, ada trade (perdagangan), dan investment,” ungkapnya. Tidak hanya mendorong perekonomian di Banyuwangi, pembukaan rute tersebut juga dapat mengangkat perekonomian daerah sekitar seperti Situbondo, Jember, dan Bondowoso. Pada penerbangan perdana kemarin, pesawat NAM Air berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pukul 07.05. Pesawat yang mengangkut 120 penumpang itu mendarat mulus di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, pukul 08.35.
Sementara itu, Banyuwangi juga tengah menyiapkan terminal baru dengan konsep hijau. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, terminal baru tersebut dibangun untuk menambah kapasitas bandara. ”Sebab, kapasitas terminal lama sudah tidak cukup seiring dengan lonjakan penumpang yang mencapai lebih dari 1.300 persen dalam lima tahun terakhir,” ucap Anas.
Bandara baru itu ditargetkan dapat beroperasi sebelum Lebaran. ”Mudah-mudahan segera beroperasi. Apalagi, sudah ada direct flight Banyuwangi–Jakarta,” ujarnya. Konsep arsitektur yang diusung di terminal bandara diarahkan untuk menjadi ikon baru yang mendukung pengembangan pariwisata. ”Bangunan baru dengan arsitektur yang khas bisa menjadi landmark yang menarik perhatian wisatawan,” tuturnya. (res/sgt/aif/JPG/c23/sof)
Sumber: