Pra PON Catur, Hanya Loloskan Veteran
PENGURUS Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengprov Percasi) Banten harus puas dengan hanya mampu meraih satu tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua. Tiket tersebut diraih oleh Dany Juwanto yang berlaga di kelas veteran di babak kualifikasi PON yang dilangsungkan di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (26/11). Pecatur Kabupaten Tangerang itu menempati peringkat ketiga klasemen akhir Pra PON dengan raihan 6 poin. Ia mampu menempati posisi tersebut setelah bersaing dengan atlet dari 32 provinsi yang berlaga. Hasil itu membuat pria 60 tahun itu menjadi satu-satunya atlet catur yang mewakili Banten pada PON di Papua. Pada Pra PON catur kali ini, Banten sebenarnya menurunkan 5 atlet selain Dany. Mereka yakni Afifa Ayun, Anya Zahira dan Nita Febriana yang main di nomor beregu putri. Kemudian, Yulianti turun di perorangan putri, sayangnya mereka gagal. Sebelumnya pada Pra PON Catur yang berlangsung di Cilacap, Jawa Tengah, 5-10 November 2019 lalu. Banten gagal total di sektor putra. Dari 5 atlet yang diboyong yakni Hudallah, Budiman, Yosep Rudijanto Majella, dan Jesmar Sijabat di nomor klasik beregu dan Parlindungan Hutabarat yang berlaga di peorangan, tak mampu berbuat banyak. Semuanya gagal membawa pulang tiket PON XX 2020 Papua. “Nomor beregu kita laga terakhirnya kalah sama DKI Jakarta dan hanya menempati peringkat 11. Perorangan juga kalah sama DKI Jakarta dan menempati peringkat 10,” kata Manajer tim Pra PON catur Banten, Dudi Darmadi. Kata Dudi, sesuai dengan peraturan dari Pengurus Besar (PB) Percasi hanya peringkat 1 sampai 9 saja yang berhak melaju ke Papua. Sementara KONI Banten hanya mensyaratkan minimal 3 besar saja. "Makanya, Dany sudah memenuhi syarat itu. Seharusnya Dany bisa masuk peringkat kedua tapi dihasil akhir ada indikasi kecurangan. Jadinya, tuan rumah (Sumatera Utara) yang menjadi peringkat 2. Tapi tidak apa-apa di sini kan hanya menentukan lolos atau tidaknya,” kata Dudi. Dany Juswanto mengaku bahagia dengan hasil yang telah dia raih ini. Melaju ke PON XX 2020 Papua akan menjadi pertandingan terakhirnya sebagai atlet catur. “Saya sudah 60 tahun, PON akan jadi pertandingan terakhir saja. Setelah itu saya akan pensiun dan akan menjadi pelatih saja,” kata dia. Soal persaingan meraih medali di PON, Dany mengungkap dirinya sudah memetakan kekuatan lawan yang akan dihadapi nanti. "Di PON saingan terberat saya ada di Kalimantan Timur. Mudah-mudahan untuk di PON saya masih berpeluang medali, saya akan terus berlatih,” pungkas dia. (apw/jpg)
Sumber: