Warga Keluhkan Air Sungai Cibanten
SERANG-Sejumlah warga Kaujon, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang mengeluhkan air Sungai Cibanten yang keruh dan berbau tak sedap. Hal itu diduga akibat adanya penambangan pasir dan limbah dari rumah sakit. Ketua RT 05/RW 01 Kaujon Pasar Sore, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Dodi Ahadiat mengatakan dirinya sering kali menggunakan air dari Sungai Cibanten untuk kebutuhan mencuci dan sebagainya. Namun karena keruh dan berbau, kini dirinya enggan menggunakan air dari sungai tersebut. "Sebelumnya banyak juga yang mencuci bahkan mandi di Sungai Cibanten ini, tapi akhir-akhir ini sudah jarang kelihatan warga ada di sungai tersebut," katanya kepada wartawan, Selasa (5/11). Ia menduga air yang keruh tersebut disebabkan oleh galian pasir. Sementara bau tak sedap disebabkan limbah dari rumah sakit, belum lagi ditambah dengan musim kemarau berkepanjangan. "Ini akibat galian pasir dan rumah sakit, jadi bau, kalau seperti ini masyarakat akan sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya. Warga lainnya, Ratna mengatakan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di lingkungannya sedang mengalami kerusakan, sehingga masyarakat terpaksa untuk menggunakan air dari Sungai Cibanten tersebut. Namun semakin hari sungai itu keruh dan menimbulkan bau tak sedap. "Kalau menurut saya baunya lebih ke obat-obatan sih, belum lagi ada sampah-sampah lain," ujarnya. Berdasarkan informasi tersebut, Pengambil Contoh Uji Lapangan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Yuyun Kurnia mengatakan pihaknya langsung menguji kandungan air Sungai Cibanten tersebut. Menurut dia, sungai tersebut masih dalam kondisi wajar, mulai dari kadar kekeruhan, temperatur air sungai hingga kadar garam. "Tingkat pH (keasaman) air, maupun kekeruhan dan salinitas (kadar garam), hingga daya hantar listrik (DHL) masih wajar dan bisa digunakan oleh warga setempat," katanya. Menurut dia, hasil parameter uji lapangan selanjutnya akan dilakukan analisa oleh tim laboratorium. Hasilnya baru akan diketahui paling lama 10 hari mendatang. "Untuk masalah tercemar atau tidaknya, itu nanti akan dianalisa oleh tim laboratorium. Seperti pengecekan tingkat kadar besi, garam, Total Suspended Solid (TSS), BOD5 dan lainnya," ujarnya. Ia mengatakan pengecekan air Sungai Cibanten rutin dilakukan setiap bulannya. Hal itu untuk menganalisa kondisi air sungai di Kota Serang, terlebih penduduk Kota Serang masih sering menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi ini untuk kebutuhan kami juga. Kalau ada keluhan warga terkait limbah atau adanya pencemaran air sungai, kami sudah punya data," paparnya. (mam/tnt)
Sumber: