Masih Kotor, tapi Singatair Diklaim Bebas Narkoba

Masih Kotor, tapi Singatair Diklaim Bebas Narkoba

LEBAKWANGI – Di RW 02, Kampung Singatair, belum terlihat ada bekas gotong royong warga membersih lingkungan. Di beberapa lokasi, sampah tidak pada tempatnya. Namun, warganya mengaku jika lingkungannya bebas dari peredaran narkoba. Ketika Radar Banten mengunjungi perkampungan ini, Kamis (17/10), masih dijumpai banyak sampah yang dibuang sembarangan. Bahkan, selokan di pinggir jalan lingkungan ini terlihat tak lancar. Airnya cukup hitam. Sampah plastik dan sampah jenis lain memenuhi dan menyumbat saluran pembuangan air ini. Padahal, Pemerintah Desa Lebakkepuh, Kecamatan Lebakwangi, telah menunjuk perkampungan ini untuk mengikuti Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Desa Lebakkepuh Ahyadin menjelaskan, kondisi Singatair itu akibat belum dilengkapi dengan tempat pembuangan sampah sementara. Karena itu, Pemerintah Desa Lebakkepuh akan segera menangani kebersihan lingkungan di Singatair. Pihaknya akan mengajak warga untuk mempersiapkan lomba dengan bergotong royong membersihkan lingkungan. “Kita juga akan segera bentuk kelompok sadar lingkungan dan kelompok pemuda sadar hukum,” kata Ahyadin. Sistem keamanan lingkungan (siskamling) di Singatair, disebutkan Ahyadin, efektif berjalan. Setiap malam, warga sukarela menjaga keamanan kampungnya. Di Singatair, ronda malam belum terjadwal. Ketua RT 08 RW 02, Kampung Singatair, Marjani menambahkan bahwa keamanan di kampungnya juga terkait narkoba. Warga Singatair telah berusaha agar lingkungannya bebas peredaran narkoba. Upaya pencegahan ini, jelas Marjani, dilakukan oleh Pemerintah Desa Lebakkepuh serta pengurus RT dan RW di Singatair. Pemerintah desa bekerja sama dengan pihak kepolisian menggelar sosialisasi bahaya narkoba di kantor Kecamatan Lebakwangi, setiap bulan. Selaku Ketua RT, Marjani mengaku akan memaksimalkan upaya pencegahan peredaran narkoba di Singatair. “Kita bakal berbenah, terutama meningkatkan sosialisasi bahaya narkoba lewat majelis pengajian. Kan kalau lagi pengajian di majelis, seminggu dua kali, semua warga kumpul,” ungkapnya. (mg06/don/ags)

Sumber: