Siapkan 19 Motor Pengangkut BBM
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Senin 12-06-2017,05:33 WIB
Arus mudik lebaran 2016 yang diwarnai kemacetan luar biasa di pintu keluar tol Brebes timur dan menelan korban jiwa memberikan banyak pelajaran. Pemerintah berbenah dan berharap tragedi itu tidak terulang lagi. Begitu juga dengan PT Pertamina, perseroan tidak ingin distribusi bahan bakat minyak (BBM) tersendat lagi.
Seperti diketahui, menumpuknya kendaraan di pintu tol Brebes Timur membuat antrian parah. Hal itu diperburuk dengan banyaknya kendaraan yang kehabisan bensin. Kemcetan jadi makin sulit diurai. Beberapa oknum masyarakat memanfaatkan itu dengan menjual bensin eceran dengan harga sangat tinggi.
VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, hal itu tidak boleh terulang lagi. BUMN energi itu ingin agar pasokan bensin di saat ada kemacetan, terutama di jalan tol seperti tahun lalu tetap terdistribusi dengan baik. Oleh sebab itu, Pertamina tidak bisa mengandalkan truk BBM maupun kendaraan roda empat saja.
''Kami siapkan motor siaga BBM,'' ujarnya pada JawaPos.com. Tugasnya jelas, ketika ada kemacetan yang tidak bisa terurai, kendaraan roda dua itu akan meluncur. Masyarakat bisa mendapatkan bahan bakar jenis pertamax, dengan harga normal layaknya di SPBU.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada 19 motor yang disiapkan untuk mendistribusikan BBM saat macet. Masing-masing motor, dilengkapi dengan BBM sebanyak tiga kaleng. Masing-masing kaleng, berisikan sepuluh liter. ''Jadi, satu motor akan membawa 30 liter,'' urainya.
Motor yang disiagakan untuk menambah kenyamanan arus mudik itu akan diletakkan di sekitar jalan tol yang membentang dari Jawa Barat sampai Jawa Tengah. Untuk arus mudik tahun ini, tol bisa ditembus sampai Batang - Semarang dengan keluar di Weleri.
Motor-motor pendukung itu akan ditempatkan di daerah-daerah yang rawan macet. Selama stand by, motor akan diletakkan di dekat pintu masuk tol. Begitu ada kebutuhan, motor akan masuk dengan kawalan kepolisian. Kendaraan roda dua itu akan mendukung berbagai strategi Pertamina lain untuk mengamankan distribusi BBM.
''Ada SPBU kantong. Truk tangki akan berada di SPBU untuk menjamin pasokan tidak tersendat ketika stok menipis,'' terangnya.
Adiatma menambahkan, sebenarnya dalam keadaan macet seperti pada 2016 di pintu keluar Brebes Timur, masalah tidak pada stok BBM. Sebab, Pertamina menjamin ketersediaan. Yang menjadi masalah adalah, distribusi tersendat karena kendaraan tidak bisa mencapai SPBU. Begitu juga dengan keadaan khusus yang sulit menembus medan kemacetan.
Supaya cerita kendaraan kehabisan BBM di tengah mudik, dia memberikan saran. Ketika jarum penunjuk kapasitas tangki bensin sudah berada di setengah, ada baiknya untuk langsung mengisi. Jangan ditunda-tunda karena khawatir ada kemacetan panjang dan tidak kunjung menemukan SPBU.
''Kalau dari Jakarta, isi penuh BBM akan habis ketika sampai Cirebon. Kalau sudah setengah, mending langsung diisi lagi,'' katanya. Terpisah, motor siaga distribusi BBM kemasan di jalan tol itu diperkenalkan oleh Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa. Dalam foto yang didapat JawaPos.com, Fanshurullah yang juga koordinator posko nasional ESDM untuk Idul Fitri mencoba motor bersama SPV Pertamina Gigih S. (dim/JPK)
Sumber: