Banyak Limbah Padat, Laes Nambo Dinilai Bersih
KIBIN – Pemanfaatan limbah padat menjadi barang bernilai ekonomi menjadi mata pencarian sejumlah warga Kampung Laes Nambo, Desa Sukamaju, Kecamatan Kibin. Kendati demikian, kampung ini dinilai lebih bersih dan rapi dibandingkan kampung lain di Sukamaju. Rupanya, hal itu menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah Desa Sukamaju menunjuk Laes Nambo, khususnya lingkungan RT 05 RW 02, untuk mengikuti Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. “Kita memilih Laes Nambo juga menjadi tantangan dari Desa Sukamaju, karena rata rata warganya bekerja sebagai penjahit karung limbah. Yang menjadi perhatian desa adalah bagaimana menjadikan kampung tersebut bersih, indah, dan sehat tanpa membuat warga kehilangan mata pencariannya,” jelas Muhammad Yusuf, staf Pemerintah Desa Sukamaju, saat ditemui jurnalis Banten Raya TV (grup Radar Banten), Senin (7/10). Penunjukan Laes Nambo, lanjut Yusuf, juga karena jalan utama di perkampungan itu cukup besar. Rumah warganya, mayoritas juga telah dilengkapi dengan pagar. Sehingga, pembenahan atau penataan lingkungan di kampung ini lebih mudah. “Kita akan menata Laes Nambo dengan kegiatan kerja bakti membersihkan gang dan selokan. Di setiap rumah juga dianjurkan memasang pot bunga untuk menambah keindahan dan keasrian kampung,” ungkap Yusuf. Kegiatan siskamling di Laes Nambo, jelasnya, berjalan efektif. Setiap RT di Sukamaju, termasuk di Laes Nambo, telah dilengkapi dengan pos kamling. Di Laes Nambo, ronda malam diikuti oleh warganya sesuai jadwal. Setiap malam, rata-rata dilakukan oleh pemuda dan didampingi anggota Linmas. Total ada 12 orang yang ronda setiap malam. “Dengan diikutkannya Laes Nambo, diharapkan timbul kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan dalam rangka menyehatkan masyarakat,” ujar Yusuf. Kepala Desa Sukajaya Hj Badriah juga berharap, kendati Laes Nambo tidak berhasil menjadi juara, Lomba Kampung Bersih dan Aman bisa mendorong warga Laes Nambo dan warga di kampung lain berperilaku hidup bersih. “Meskipun warga Laes Nambo sumber mata pencariannya dari limbah karung, tidak menjadikan kampung tersebut tempat sampah,” tukasnya. (rio/ang/don)
Sumber: