Bos Koperasi Warga Pakulonan Barat Ditembak Perampok

Bos Koperasi Warga Pakulonan Barat Ditembak Perampok

TANGERANG—Seperti tahun-tahun sebelumnya, kejahatan jalanan atau street crime selalu marak menjelang Lebaran. Mulai dari penjambretan, penodongan, hingga perampokan nasabah bank. Kali ini, nasib tragis menimpa seorang pemuda bernama Davidson Tantono (31). Davidson tewas dengan luka tembak pada kepala yang dilakukan kawanan perampok. "Korban bernama Davidson, warga Tangerang,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Andi Adnan kepada wartawan di lokasi, Jumat (9/6). Indormasi yang diperoleh, korban beralamat di Jalan Alexandrite Utara No.42 RT 02 / RW 16 Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Korban tewas seketika di pinggir Jalan Raya Daan Mogot KM 12 Jakarta Barat, persisnya di depan SPBU 34-11712 atau yang lebih dikenal dengan SPBU Jembatan Gantung Daan Mogot. Sedangkan uang tunai sebesar Rp 350 juta yang baru saja diambil korban dari bank amblas digondol kawanan perampok itu. Andi Adnan menjelaskan, perampokan sadis itu terjadi kemarin (9/6) siang, pukul 13.15. Dari keterangan beberapa saksi mata di lokasi kejadian, saat itu korban sendirian sedang mengemudikan mobil jenis Toyota Innova warna hitam bernopol B 1136 GHY. Mobil melaju dari arah barat menuju timur. Namun lantaran ban belakang sebelah kirinya mendadak kempes, dia pun menepikan mobilnya di pintu keluar SPBU Jembatan Gantung Daan Mogot itu, sebab kebetulan di dekat pintu keluar SPBU itu ada kios tambal ban. Namun, baru saja korban turun dari mobilnya untuk mengecek ban mobilnya yang gembos, mendadak dari arah belakang datang empat pelaku mengendarai dua unit motor jenis matik. Salah seorang pelaku turun dari boncengan dan langsung menyambar tas warna hitam berisi uang tunai Rp 350 juta yang diletakkan korban di kursi depan sebelah sopir. Korban yang sempat melihat aksi pelaku mengambil tasnya langsung berupaya menarik kembali tas yang sudah di tangan pelaku. Aksi tarik-menarik tas pun sempat terjadi beberapa detik. “Sempat tarik-tarikan tas, lalu pelaku langsung mengeluarkan pistol dan langsung tembak kepalanya dari samping kanan di arahkan ke jidat, jaraknya dekat sekali. Hanya sekali tembakan. Waktu itu saya belum sempat isi angin ban mobil itu,” ujar salah seorang saksi mata, Rohadi alias Adi (30), warga Lebak yang merupakan karyawan kios tambal ban di lokasi kejadian. Begitu ditembak, pemuda kelahiran Kota Malang, Jawa Timur 20 Oktober 1986 langsung ambruk bersimbah darah. Sedangkan keempat pelaku langsung kabur ke arah Cengkareng, Jakarta Barat. Aparat Polsek Metro Cengkareng yang dihubungi adanya aksi perampokan disertai penembakan bergegas langsung ke lokasi kejadian, disusul aparat Polres Metro Jakarta Barat, dan aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dari KTP yang ditemukan di dalam dompet korban diketahui kalau alamat korban di Jalan Alexandrite Utara No.42 RT 02 / RW 16 Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Dari hasil identifikasi jenazah, diketahui kalau korban mengalami luka tembak pada pelipis kanan tembus ke sisi kiri kepala. Korban diperkirakan langsung tewas di tempat begitu ditembak satu kali. Dari keterangan karyawan korban, tas berisi uang Rp 350 juta itu baru saja diambil korban dari sebuah bank swasta di kawasan Perumahan Green Garden Kedoya Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Selanjutnya, jasad korban yang masih mengenakan kaus Polo warna biru muda dan celana jeans dievakuasi ke RS Polri Kramat jati untuk diotopsi. AKBP Andi Adnan menjelaskan pula kalau ciri-ciri pelaku sesuai keterangan saksi mata diantaranya pelaku yang menembak berkulit agak hitam terbakar, mengenakan kemeja putih dan bercelana jeans. “Kemungkinan korban sudah dibuntuti sejak mengambil uang dari bank, lalu menjelang TKP ban mobil korban digembosi agar korban menghentikan mobilnya. Yang jelas pelakunya ada empat orang yang mengendarai dua motor matik. Saat ini tim sedang bekerja di lapangan untuk memburu pelakunya,” pungkas Andi Adnan di lokasi kejadian. Sedangkan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pelaku sudah mempelajari aktivitas korban sehari-hari, sehingga bisa diketahui kebiasaannya termasuk ketika mengambil uang tunai dalam jumlah besar dari bank. “Kemungkinan korban sudah digambar oleh pelaku,” imbuhnya. Salah seorang pegawai korban yang enggan disebutkan namanya, menjelang kejadian memang bosnya itu mengambil uang tunai Rp 350 juta dari BCA Green Garden untuk menyiapkan THR karyawan. Apalagi korban adalah pimpinan sebuah koperasi. “Orangnya ramah dan baik, nggak sangka secepat itu umurnya,” tandas karyawan korban itu. (jpg/bha)

Sumber: