Sampah di Nengger Masih Dikelola Tradisional

Sampah di Nengger Masih Dikelola Tradisional

PADARINCANG – Sampah selalu menjadi persoalan di berbagai daerah. Di lingkungan RT 09 RW 04, Kampung Nengger, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, pun demikian. Warga masih menggunakan cara tradisional membersihkan sampah di lingkungannya. Yakni, dengan dikumpulkan lalu dibakar. Salah satu tokoh masyarakat Kampung Nengger, Sugandi, mengakui bahwa pengelolaan sampah di kampungnya belum maksimal. Warga masih memanfaatkan halaman rumah dan lahan kosong untuk tempat pembuangan sampah sementara sebelum membakarnya. “Sampah dibakar karena bak sampah belum ada. Paling kalau lebih banyak sampahnya, dikumpulkan ke kebun dan dibakar,” ujarnya kepada Radar Banten, Senin (23/9). Namun, secara umum, kata Sugandi, warga Nengger rutin membersihkan lingkungannya. Sampah organik yang dibakar oleh warga. Sementara, sampah plastik biasanya ada yang memungut. “Paling, nanti pembuatan bak sampah dari drum. Ini kita usulkan ke warga dan pihak desa,” jelas Sugandi. “Gotong royong rutin tiap ada kegiatan, khususnya Jumat Bersih. Pertama, diminta agar warga menjaga kebersihan lingkungan. Cuman, memang perlu waktu untuk mengajak warga membersihkan lingkungan. Alhamdulillah, sekira 50 persennya ikut terlibat,” sambungnya. Terkait keamanan lingkungan, pria yang kini menjabat sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Batukuwung itu menjelaskan, ronda malam masih mengandalkan aparatur desa, pengurus RT dan RW. “Pos ronda kondisinya, mulai tahun sekarang, sudah mulai rusak. Sudah lama tak ada jadwal ronda. Kalau bulan-bulan biasa, paling aparatur desa (yang ronda malam-red),” tutur Sugandi. Sementara itu, Sekretaris Desa Batukuwung Anggi Agusta Mardika mengaku telah telah menyosialisasikan Lomba Kampung Bersih dan Aman 2019 kepada pengurus RW dan RT serta warga. “Memang untuk pengelolaan sampah lingkungan belum maksimal. Ke depan, kita tata,” janjinya. “Mudah-mudahan, dengan adanya kegiatan ini, warga lebih semangat meningkatkan kebersihan dan keamanan lingkungan,” harapnya. (fdr/don/ags)

Sumber: