Ember Bekas Cat untuk Tampung Sampah Warga
KRAGILAN – Warga RT 02 RW 001, Kampung Luwungsemut, memanfaatkan ember bekas cat ukuran sepuluh kilogram untuk bak penampungan sampah di tiap rumah warga. Langkah itu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan padat penduduk di Desa Jeruktipis, Kecamatan Kragilan, tersebut. Sehingga, menurut Ketua RT 02 RW 001, Kampung Luwungsemut, Ahmad Salim, kebersihan lingkungan di kampungnya secara umum tergolong baik. “Di rumah warga, kita pakai bekas ember cat sepuluh kilogram. Ada yang disimpan di luar rumah, ada juga yang di dalam (rumah warga-red),” ujarnya kepada Radar Banten, Kamis (12/9). Setelah tempat sampah itu penuh, kata pria yang akrab disapa Salim itu, warga membuangnya ke tempat pembakaran sampah di belakang perkampungan Luwungsemut. Ada dua lokasi yang menjadi tempat pembakaran sampah. Keduanya merupakan tanah kosong milik warga. “Kalau sampah bekas air mineral, dipungut warga yang biasa mengumpulkan sampah plastik. Kalau sampah lainnya dibuang dan dibakar,” terang Salim. Kegiatan gotong royong pun rutin dilakukan warga Luwungsemut. Minimal, seminggu atau dua minggu sekali dengan melibatkan seluruh warga. Kekompakan warga menjaga kebersihan, kata Salim, masih terjaga. “Alhamdulillah, warga di sini (Luwungsemut-red) kompak,” tegasnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan, keamanan lingkungannya juga cukup terjamin. Warga tak hanya rutin menjaga keamanan lingkungannya dengan ronda malam sesuai jadwal. Warga juga berkoordinasi dengan babinsa dan bhabinkamtibmas. “Awalnya, ada dua (pos ronda-red) sekarang tinggal satu. Tiap malam ada aja (yang ronda malam-red),” terangnya. “Saya optimistis, kebersihan dan keamanan lingkungan di kampung kami menjadi yang terbaik. Mau ditonjolkan pertama kebersihan. Tata kelola lingkungan perkampungan,” sambung Salim. Sementara itu, Sekretaris Desa Jeruktipis Harisman mengaku, usai mendapatkan sosialisasi Lomba Kampung Bersih dan Aman dari Pemda Kabupaten Serang dan Kecamatan Kragilan, pihaknya langsung menyosialisasikan dan mengutus RW 001 mengikuti perlombaan yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, dan Polda Banten itu. “Kita sudah mempersiapkan kebersihan dan keamanan. Kebersihan, kita ada ember bekas cat sepuluh kilogram di tiap rumah. Kemudian, (sampah-red) dibuang ke tempat sampah,” terangnya. Begitupun dengan kondisi keamanan lingkungan. Harisman menjelaskan, pihaknya masih mengandalkan ronda malam warga secara bergilir. Itu dilakukan agar warga terlibat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban lingkungannya. “Sistem ronda bergilir tiap malam. Ada sosialisasi kesadaran hukum oleh babinsa dan bhabinkamtibmas,” ungkap Harisman. Harismaan mengatakan, untuk meningkatkan kekompakan warga Luwungsemut, ada beberapa kegiatan kepemudaan. Yakni, gotong royong pemuda melalui Karang Taruna dan kegiatan olahraga serta sosial. “Alhamdulillah, pemuda kita aktif,” tandas Harisman. (fdr/don/ira)
Sumber: