Kampung Golok Optimistis Bisa Bersaing

Kampung Golok Optimistis Bisa Bersaing

PETIR – Kampung Seuat Mampang, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, lebih dikenal sebagai kampung golok. Namun, perkampungan ini tak mau kalah dalam perlombaan Kampung Bersih dan Aman tingkat Kabupaten Serang. Dalam waktu dekat, pihak desa, RW, dan RT berencana mempercantik lingkungan RW 002, Kampung Seuat Mampang. Ketua RT 17 RW 002, Kampung Seuat Mampang, Satibi mengaku sudah mendapatkan sosialisasi Kampung Bersih dan Aman dari pihak RW dan Pemerintah Desa Seuat Jaya. Karenanya, pengurus RW akan bertahap membersihkan lingkungan. “Drainase di lingkungan sudah dibersihkan. Gotong royong warga juga antusias,” ujarnya kepada Radar Banten, Kamis (22/8). Satibi mengakui, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Antara lain, penataan lingkungan dan pembuatan gapura masuk kampung. Intinnya, semua yang berkaitan dengan perlombaan akan diperbaiki sebagaimana arahan pihak pemerintah desa. “Semuanya telah kami persiapkan. Tinggal pelaksanaan,” terangnya. Lebih lanjut, kata Satibi, dalam menata sistem keamanan lingkungan (siskamling), pihak RT dan RW mengadakan ronda. Tiap warga bergantian melakukan ronda sesuai jadwal yang disepakati. “Petugas ronda berkewajiban menjaga keamanan lingkungan. Apabila ada warga melintas dan berkunjung ke kampung, akan diberhentikan oleh petugas ronda,” katanya. “Prelek (iuran-red) bagi warga yang berhalangan ronda. Petugasnya terdiri dari empat warga dibantu satu petugas keamanan atau Hansip,” sambungnya. Sistem kebersihan di RW 002, Kampung Seuat Mampang, menjadi tanggung jawab dan dilakukan oleh setiap pemilik rumah. Warga dan pengurus RW di sini sadar, kebersihan kampung tak akan tercipta tanpa kebersihan lingkungan tiap rumah warganya. Kendati demikian, gotong royong membersihkan lingkungan Seuat Mampang rutin dilaksanakan oleh pengurus RT dan warga. “Gotong royong ada tiap hari minggu,” jelasnya. “Kalau kebersihan lingkungan, sehari-hari, tiap dua rumah memiliki satu bak sampah di bagian belakang rumah. Sampah kemudian dibakar,” sambung Satibi. Sementara itu, Kasi Pemerintahan Pemerintahan Desa Seuat Jaya Suhendar mengaku, hal utama dalam pelaksanaan perlombaan ini adalah bagaimana warga termotivasi menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan. “Kita tak mencari juara, tapi bagaimana keamanan dan kebersihan lingkungan terjaga,” katanya. “Tapi, tentu harapan setiap desa dalam perlombaan ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” tandasnya. (fdr/don)

Sumber: