Status Kampung Wisata Bikin Warga Kopi Percaya Diri
CINANGKA – Warga RW 08, Kampung Kopi, Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, percaya diri (PD) dan optimistis mampu meraih hasil terbaik dalam Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. Alasannya, saat ini, perkampungan mereka menyandang status Kampung Wisata. Status ini menjadikan warganya terlatih menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan. Status bagi Kampung Kopi ini bersamaan dengan penyematan Desa Wisata bagi Desa Cikolelet oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pada 2018. Pada tahun yang sama, Cikolelet menjadi desa di Kabupaten Serang yang mendapatkan penghargaan desa inovatif bersama 20 desa lain di Indonesia. Kepala Desa Cikolelet Ojat Darojat mengaku telah mempersiapkan keterlibatannya dalam perlombaan yang bertujuan menciptakan kampung indah, bersih, dan aman tersebut. Kata dia, dalam waktu dekat, pemerintahannya akan melakukan penataan di beberapa tempat di Kampung Kopi yang menjadi unsur penilaian. “Kalau saya cukup optimis untuk dapatkan juara. Masyarakat sudah terlatih kegiatan-kegiatan seperti ini. Penataan lingkungan sudah cukup bagus,” ujar Ojat saat berbincang bersama Radar Banten, Selasa (20/8). Pemerintah Desa Cikolelet bersama pengurus RT dan RW, lanjut Ojat, juga berencana mempercantik sepanjang jalan lingkungan dengan pemagaran dan pemasangan lampu-lampu. Kegiatan yang akan dilaksanakan itu bersifat peningkatan. Mengingat pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 lalu, pemerintah desa telah menyelenggarakan lomba kebersihan lingkungan. “Kemarin (perayaan 17 Agustusan-red), kita mengadakan kebersihan lingkungan. Ada juga kreativitas anak-anak muda dengan menghiasi jalan dengan gambar tiga dimensi,” terang Ojat. “Penataan gapura, dalam waktu dekat, kita lakukan bersama warga. Penataan lingkungan, ketersediaan tempat sampah, dan penataan pos ronda. Fasilitas rondanya yang perlu ditata lagi,” sambungnya. Ojat mengaku, sistem keamanan lingkungan (siskamling) di wilayahnya sudah berjalan baik. Koordinasi dengan pihak TNI dan Polri pun rutin dilakukan oleh warga. Saat ini, pihaknya hanya menata kembali jadwal ronda. “Petugas ronda tidak hanya menjaga keamanan, tapi safety untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Misalnya, ibu hamil dan antisipasi kebakaran rumah,” katanya. Nia, salah seorang warga Kampung Kopi, mengaku telah menerima pemberitahuan dari aparat desa tentang Kampung Bersih dan Aman. “Sudah ada pemberitahuan. Alhamdulillah, tiap hari Jumat, kami mengadakan kebersihan lingkungan. Kalau kitanya kompak, insya Allah bisa jadi juara,” terangnya. Nia mengaku, dalam memanfaatkan sampah plastik, ibu-ibu di kampungnya rutin mengadakan pelatihan daur ulang. Gelas plastik bekas kemasan minuman mineral dijadikan berbagai macam barang kebutuhan seperti tas, piringan, dan tempat menyimpan buah-buahan. “Kegiatan ini rutin dilakukan oleh ibu-ibu,” tandas Nia. (fdr/don/ags)
Sumber: