Ajak Masyarakat Upacara Agustusan
MEKAR BARU – Yayasan Pendidikan Nurul Amin, beserta siswa san guru komplek SDN Gandaria dan juga masyarakat Desa Gandaria, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang melaksanakan upacara bendera pada 17 Agustus. Kegiatan upacara bendera tingkat Desa Gandaria ini sudah dilaksanakan sejak dahulu. Tokoh masyarakat Desa Gandaria, Supardi mengatakan, kegiatan upacara yang melibatkan warga Desa Gandaria sebagai upaya agar masyarakat dapat ikut berperan dalam menanamkan jiwa pejuangan kepada para anak-anak mereka. "Salah satu upaya kita untuk penanaman nilai perjuangan dan kebangsaan kepada anak didik sehingga orang tua mereka juga ikut membimbing putra-putrinya," ujar Supardi, yang juga Anggota DPRD Kabupaten Tangerang. Lebih lanjut mantan Kepala Desa Gandaria ini menjelaskan, hal ini perlu dilakukan karena pendidikan di sekolah juga membutuhkan peran keluarga serta masyarakat. "Ini momen yang bagus dalam membangun kebersamaan sebagai tri pusat pendidikan yaitu sekolah, masyarakat dan keluarga," jelasnya. Sementara itu, Ketua Panitia HUT RI ke-74 tingkat Desa Gandaria, Amiyati memaparkan, pelaksanaan upacara 17 Agustus di Desa Gandaria sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Warga begitu antusias mengikuti upacara, bahkan warga meminta baik kepada pemerintah desa maupun kepada Yayasan Nurul Amin dan juga SDN Gandaria, untuk tetap melaksanakan tradisi tersebut. Kata Amiyati, ia tidak kuasa menahan keinginan warga. Karena biasanya upacara di pusatkan di tingkat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang atau kecamatan. “Tidak hanya pelajar yang antusias mengikuti upacara 17 Agustus, masyarakat juga begitu antusias. Kami begitu terpanggil untuk terus melaksanakan upacara kemerdekaan ini,” ungpak Amiyati. Sementara itu, warga Desa Gandaria, Jenul Mustofa, meminta siapapun kepala desanya, kepala SDN Gandaria maupun siapanpun ketua Yayasan Pendidikan Nurul Amin, ia meminta agar upacara 17 Agustus tetap dilaksanakan di SDN Gandaria. “Saya dari zaman kecil dulu sudah ikut upacara di Desa Gandaria. Jangan sampai tradisi yang mulia ini hilang karena tidak dilaksanakan,” tegas Jenul. (mas)
Sumber: