Tari Kolosal Napi Pecahkan Rekor MURI, Ciptaan Dua WBP Lapas Wanita Tangerang

Tari Kolosal Napi Pecahkan Rekor MURI, Ciptaan Dua WBP Lapas Wanita Tangerang

TANGERANG--Tari kolosal digelar di Lapas Kelas 1A, Kota Tangerang, Kamis (16/8). Penarinya, penghuni lapas, atau biasa disebut warga binaan pemasyarakatan (WBP). Tari ini berhasil memecahkan Rekor Musium Republik Indonesia (MURI). Dibawahkan oleh 200 ribu orang narapidana yang secara serempak, menari kolosal di seluruh lapas di Indonesia, kemarin. Lebih spesial lagi, tari ini dicipatakan oleh WBP Lapas Wanita Tangerang. Diberi nama 'Tari Indonesia Bekerja'. Tarian kolosal tersebut berdurasi 15 menit. Dilakukan serentak oleh 200 ribu warga binaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tari kolosal tersebut diciptakan oleh dua orang WBP Lapas Wanita Tangerang, Kiki Yovita dan Fitri Meliana. Direktur Jendral Pemasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami datang untuk melihat langsung tari itu di Lapas Kelas 1A. Ia mengatakan, tari kolosal tersebut dilakukan untuk memeriahkan HUT RI ke-74, sekaligus memecahkan rekor MURI. "Semangat seluruh peserta dilatarbelakangi perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74. Selain itu kegiatan ini memberikan kenangan manis dalam keikutsertaan warga binaan pada kegiatan ini di seluruh Lapas di Indonesia," ujarnya kepada Tangerang Ekspres setelah kegiatan tari kolosal. Sri Puguh menambahkan, pemecahan rekor tersebut merupakan ajang untuk menunjukan bahwa pembinaan dalam lembaga pemasyarakatan berjalan baik. Bahkan adanya kegiatan tersebut bisa membuktikan bahwa mereka warga binaan mempunyai kreativitas tinggi. "Kegiatan ini menjadi publikasi, dimana bisa dilihat warga binaan bisa mempunyai kreativitas. Sebagian kecil dari hasil pembinaan kepribadian dan juga ingin menyosialisasikan apa saja yang sudah dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan,"paparnya. Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Tangerang Abdul Hany menjelaskan, Lapas Kelas 1A dipilih sebagai tempat tari kolosal, berdasarkan keputusan Kemenkumham. Sebanyak 1.500 WBP dari Lapas Kelas I Tangerang, ikut memeriahkan acara tersebut. "Lokasi ini dipilih oleh pak menteri untuk dijadikan tempat kegiatan tari kolosal. Hal itu dikarenakan kita mempunyai lapangan sepak bola, jadi mau berapa ribu orang bisa tertampung," ungkapnya. Abdul menuturkan, dengan kegiatan pemecahan rekor MURI, diharapkan WBP yang ada bisa terus tertantang untuk mengasah kreativitas mereka. Hal itu dilakukan untuk bekal mereka setelah keluar bisa menggunakan kemampuan untuk mandiri setelah berbaur dengan masyarakat. "Walaupun mereka telah melakukan pelanggaran hukum, mereka juga masih mempunyai hak untuk berkreasi atas kemampuan yang mereka miliki. Kita di sini selalu membimbing mereka untuk ke depan setelah bebas dari lapas bisa menjadi pribadi yang baik,"pungkasnya. Pantuan Tangerang Ekspres di lokasi, warga binaan yang telah bersama-sama memecahkan rekor MURI diberikan kejutan yakni penampilan Wali Band dengan membawakan 6 lagu andalan mereka untuk mengihibur seluruh warga binaan. (mg-9)

Sumber: