Operasi Pasar Setiap Hari
SERPONG-Ingin mendapat harga bahan pangan murah sampai Lebaran? Datang saja ke lokasi operasi pasar yang akan diadakan Perum Bulog bersama Polda Metro Jaya di Kota Tangsel setiap hari, mulai Kamis (8/6) sampai 24 Juni nanti. Untuk wilayah hukum Polres Kota Tangsel, operasi pasar akan dilaksanakan di 17 pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, operasi ini bertujuan untuk menstabilkan harga selama bulan puasa dan menjelang Lebaran. “Menghadapi Ramadan dan Idul Fitri, Bulog berupaya melakukan stabilisasi harga dan terus berkoordinasi dengan pemerintah," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (5/6). Fadli menambahkan, operasi pasar ini dilakukan juga untuk mengecek ketersediaan cadangan beras dan stok pangan lainnya. Operasi pasar dijadwalkan diadakan diantaranya di Pasar Modern BTC, Pasar Serpong, Pasar Curug, Pasar Babakan Legok, Pasar Kelapa Dua, Pasar Jombang Ciputat sampai Pasar Kita Pamulang. Selain operasi beras, petugas juga akan melakukan operasi harga kebutuhan pokok lainnya, agar tidak ada kenaikan harga. Seperti bawang merah dan bawang putih, gula merah, cabai, daging dan lainnya. "Sehingga dalam bulan Ramadan dan Lebaran harga sembako tidak melonjak. Saya berharap supaya harga sembako di pasar stabil sehingga warga dapat tetap tenang dan tidak ada inflasi," ujarnya. Di bagian lain, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) meminta dilibatkan dalam kebijakan distribusi pangan demi menjaga stabilitas harga. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah saat ini dipandang tidak efektif dalam mengerem fluktuasi harga pangan. Khususnya, harga pangan di bulan Ramadan dan selama periode Idul Fitri. Hal itu disampaikan Ketua Dekopin Nurdin Halid usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo kemarin (5/6). Dia menjelaskan, koperasi menggunakan sistem distribusi fisik. Hal itu membuat harga maupun pasokan kebutuhan pokok di koperasi cenderung stabil. Berbeda dengan Bulog misalnya yang saat ini menjadi ujung tombak pemerintah. “Bulog sampai saat ini masih menggunakan sistem document distribution,” ujarnya. Karena itu, dia meminta presiden untuk melibatkan koperasi dalam distribusi bahan pokok. Seperti gula, terigu, hingga minyak goreng. “Koperasi langsung fisik, sementara bulog masih menjual bertingkat ke agen, sub agen, baru ke masyarakat. Bagaimana harga tidak tinggi,” lanjut politikus Partai Golkar itu. Dia menjelaskan, fungsi menstabilkan harga bahan pokok ada pada Bulog. Sebelumnya, koperasi dilibatkan sebagai sebuah kebijakan. Namun, beberapa waktu belakangan hanya terlibat secara spontan. Menurut dia, satgas pengendalian harga sekalipun tidak akan efektif kalau sistemnya masih document distribution. Dia mengingatkan, instrumen koperasi menjadi efektif karena koperasi menyebar di seluruh Indonesia. Sementara, satgas pengendalian harga sifatnya hanya insidental. Nurdin mengaku sudah menyampaikan kepada presien, bahwa pada era orde baru koperasi menjadi instrumen untuk memastikan pasokan bahan pokok dan harganya stabil. Termasuk di dalamnya menciptakan swasembada beras. Karena itu, dia mengusulkan kepada presiden agar koperasi kembali diberi peran untuk menciptakan ketahanan pangan. “Presiden sudah setuju bahwa koperasi diberi peran kembali,” tambahnya. (bud/jpg/bha)
Sumber: