SMPN 21 Gagal Adiwiyata

SMPN 21 Gagal Adiwiyata

TANGERANG -SMPN 21 Kota Tangerang di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, gagal menjadi sekolah adiwiyata. Penyebabnya lingkunga sekolah yang berdebu dampak pembangunan  Tol Kunciran-Bandara Soetta. Pihak sekolah juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena posisi sekolah berada ditengah-tengah proyek Tol Kunciran-Bandara. Hal itu yang membuat seluruh sekolah diselimuti debu tanah merah yang ada di sekitar sekolah. Plh Kepala SMPN 21 Kota Tangerang Sarnoto mengatakan, kondisi sekolah sudah sangat memperhatikan. Debu yang berasal dari tanah merah sudah menutupi setiap sudut sekolah dan itu membuat siswa dan guru selalu mengeluh akibat debu yang menggangu. "Siswa dan guru di sekolah ini selalu mengeluh karena debu sangat tebal akibat proyek pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soetta, kami hanya bisa membersihkan saja dan tidak bisa berbuat apa-apa karena belum ada kabar dari pihak pengembang,"ujarnya. Sarnoto menambahkan, dengan kondisi seperti itu, sekolah tidak bisa mengikuti Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup. Karena dari lingkungan sekolah sampai dengan ruangan sekolah ditutupi debu proyek, dan itu dipastikan gagal untuk mengikuti Adiwiyata. "Kalau seperti ini ya tidak akan bisa ikuti Adiwiyata, lihat saja pohon yang ada di halaman sekolah dipenuhi debu. Kita coba menyirami dengan air tetapi hanya 1 jam saja bersih, setelah itu debu menumpuk lagi,"paparnya. Sarnoto menjelaskan, untuk ikut dalam Adiwiyata harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Persyaratan tersebut diantaranya, lingkungan harus bersih, penghijuan di sudut sekolah dan lingkungan sekolah harus ramah. "Kita hanya bisa pasrah, terkadang saya kasihan kepada anak-anak. Mereka selalu kerja bakti pada saat masuk sekolah dan pulang sekolah untuk membersihkan ruang kelas, yang pasti kita sudah tidak bisa lagi ikut Adiwiyata,"ungkapnya. Sarnoto berharap, agara permasalahan itu bisa terselesaikan. Karena dengan kondisi sekolah yang debunya tebal, bisa berdampak kepada kesehatan siswa. Maka itu harus ada solusi agar SMPN 21 Kota Tangerang bisa terbebas dari debu. "Harapan kami cuma ingin sekolah ini bisa kembali bersih dan hijau, kalau dibiarkan kesehatan anak-anak bisa tergangu karena mereka harus belajar dengan menghirup debu,"tutupnya. (mg-9)

Sumber: