3 Siswa Terpilih Berlatih di Akademi Juventus

3 Siswa Terpilih Berlatih di Akademi Juventus

CIPUTAT-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono melepas tiga siswa asal Tangsel bersama dengan satu guru plus pelatih untuk mengikuti training di Akademi Klub Sepakbola Juventus di Tokyo, Jepang, 13 sampai 22 Mei mendatang. Mereka adalah Dicky Wahyudi dari SMPN 11, Reza Dwi Anggara dari SMPN 7, Rizwan Haikal dari SMPN 14 Tangsel, serta Suwandi, guru SMPN 7 Tangsel plus pelatih. Pelepasan siswa tersebut dilakukan di ruangan Kepala Dindikbud Tangsel di Lingkungan Balai Kota Tangsel. Ketiga siswa dan guru tersebut terpilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan sukses dalam program Gala Siswa Indonesia (GSI). Serta, membawa Tangsel meraih runner up setelah melawan Jawa Timur di adu pinalti, 20 Oktober 2018. Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, sebelum berangkat dinas memerikan apresiasi tiga siswa tersebut dan diharap dapat berlatih sebaik mungkin walaupun hanya 10 hari di Jepang. "Dengan berlatih di Akademi sepakbola milik klub Juventus diharap siswa bisa baca diri sendiri, bisa tidak menjadi pemain sepakbola profesional," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (9/5). Taryono menambahkan, bila ingin fokus di sepakbola diharapkan siswa jangan pilih sekolah yang lebih fokus pada ilmu akademis tapi, yang lebih banyak waktu untuk sepakbola. Tiga pemain tersebut dilirik oleh klub Juventua karena bermain bagus saat palaksanaan GSI. Sebelumnya, November 2018 ada dua siswa SMP yang juga pemain GSI Tangsel telah dipanggil dan diberi kesempatan berlatih di Klub Sepakbola Juventus di Italia. Yakni, Aditya Daffa Al Haq dan Muhamad Fahmi dan mereka telah bermain di klub sepakbola Barito Putra dan Persija Jakarta. "Dicky Wahyudi, Reza Dwi Anggara dan Rizwan Haikal mendapat kesempatan berlatih di Jepang selama 10 hari namun, Aditya Daffa Al Haq dan Muhamad Fahmi berlatih selama satu bulan di Italia," tambahnya. Masih menurutnya, mudah-mudahan jadi motifasi siswa yang lain untuk gali bakat dan kembangkan jadi sesuatu yang dahsyat dan kedepan jadi pemain profesional. "Saya berharap anak-anak yang punya preatasi bisa lebih fokus jadi pemain profesional dan ini jadi motifasi yang lain untuk fokus pada bakat kemampuannya, sehingga menggurangi waktu tidak bergguna, seperti tawuran, nongkrong dan lainnya," tutupnya. Sementara itu, guru SMPN 7 Tangsel plus pelatih GSI Tangsel, Suwandi mengungkapkan rasa syukurnya karena ia bersama tiga orang siswa berangkat ke Tokyo, Jepang. “Alhamdulillah, seleksi dilakukan oleh Kemendikbud melalui GSI yang diselenggarakan oleh Kemendikbud, kita bisa latihan di Akademi Juventus,” ujarnya. Suwandi menambahkan, sebelum berangkap persiapan yang dilakukan bersama tiga siswanya adalah menjaka kondisi badan karena, mereka akan berangkat dan berlatih saat ibadah puasa Ramadan. “Kita sangat senang, semua akomodasi ditanggung Kementerian, dan Dindikbud Tangsel ikut serta memberikan uang saku," tuturnya. Di tempat yang sama, Rizwan Haikal, siswa SPN 14 Tangsel yang berposisi sebagai penjaga gawang mengatakan, hanya melakukan persiapan fisik dna mental saja. Karena, cuaca di Jepang dengan Indonesia berbeda, sehingga harus pandai istirahat jaga pola makanan. "Saya senang karena diberi kesempatan untuk berlatih di Akademi Juventus di Jepang, mudah-mudahan kedepan saya bisa jadi pemain profesional," singkatnya. (bud)

Sumber: