Gebyar PAUD Dindik Kota Tangsel, Mengasah Kreativitas Balita

Gebyar PAUD Dindik Kota Tangsel, Mengasah Kreativitas Balita

TANGSEL – Peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Tangsel adu kehebatan berbagai lomba  yang diselengarakan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel. Masing-masing kecamatan mengirimkan peserta untuk mengikuti lomba miss, menyusun puzle, geometri  serta beberapa lomba lain yang diselenggarakan di Pusdiklat Puspiptek, Serpong, Kota Tangsel. Semua peserta lomba yang tergolong Balita tampak bersemangat. Namun tak sedikit yang merasa kesulitan ketika harus memilih puzle yang sudah ada di hadapannya. Mengingat peserta lomba harus menyelesaikan puzle dengan waktu tercepat dan juga ketepatan dalam menyusun puzle yang sudah disediakan panitia lomba. Kepala Bidang (Kabid) PAUD PNF, Dinas Pendidikan Kota Tangsel Drs. Supandi, M.Si menuturkan, Gebyar PAUD Dindik Kota Tangsel yang setiap tahunnya diselenggarakan, sangat bermanfaat untuk menambah keterampilan dan kreativitas serta mengembangkan bakat anak. "Ke depannya, anak mampu berkreativitas sesuai dengan keinginannya. Dindik Kota Tangsel tidak mencari PAUD mana yang akan menjadi pemenangnya. Namun lebih kepada pengembangan kreativitas anak PAUD di Kota tangsel," ujar Supandi, saat membuka kegiatan Gebyar PAUD Dindik Kota Tangsel, belum lama ini. Supandi menambahkan, meski pesertanya masih berusia dini, keterampilan yang dimiliki peserta begitu bagus. Kerjasama tim untuk meraih prestasi sangat terlihat, tentunya hal tersebut tidak terlepas dari pola pendidikan yang diberikan para guru di PAUD masing-masing. "Antusias peserta dalam mengikuti lomba sangat bagus. Jadi seluruh peserta layak menjadi juara," ucap Supandi, sambil mengamati peserta lomba. Meski diambil beberapa pemenang, menurut Supandi bukan hal tersebut tujuanya. Pihak Dindik Kota Tangsel ingin memberikan pemahaman tentang kreativitas kepada peserta didik. "Seluruh peserta diberikan hadiah. Kami menghargai antusias dan kreativitas peserta didik saat mengikuti lomba. Karena kami melihat proses bukan hasil," ungkap Supandi. Sementara itu, Kepala TK Ar Ruhama, Umi Salasah, S.Pd.I, mengaku saat melihat anak didiknya mengikuti lomba begitu riang gembira. Ia meminta kepada seluruh siswanya agar tidak menghirukan hadiahnya. Masalah menang atau kalah itu sudah biasa, yang terpenting, bisa ikut memriahkan lomba. Meski Umi Salasah tidak menarget anak didiknya meraih juara, berkat latihan yang terprogram yang diberikan para guru di TK tersebut, akhirnya PAUD asal Kecamatan Pondok Aren ini mampu meraih juara tiga, dengan memperoleh uang pembinaan Rp.1,5 juta. “Tujuan kami bukan hadiah, tapi bagaimana mengajarkan kreativitas kepada anak didik. Meski kami meraih juara tiga itu hanya bonus saja karena kami mempersiapkan tim ini dengan serius,” tegas Umi Salasah. (mas)

Sumber: