Heboh Surat Suara Tercoblos di Malaysia, KPU Cek Keaslian Surat Suara

Heboh Surat Suara Tercoblos di Malaysia, KPU Cek Keaslian Surat Suara

JAKARTA-Informasi surat suara sudah tercoblos di Malaysia langsung direspons Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Dua Komisioner KPU, Ilham Saputra dan Hasyim Ashari ditugaskan ke Malaysia untuk memastikan kebenaran video tersebut. Dalam video yang beredar, ribuan surat suara sudah tercoblos pada gambar capres dan cawapres 01 dan salah satu caleg DPR. Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan, di Malaysia itu ada beberapa Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). Antara lain Kuala Lumpur, Kinabalu, Johor Baru, Kucing dan Penang. Setelah mendapat informasi, KPU langsung mengontak petugas PPLN untuk segera melakukan pengecekan di lapangan. Mereka diminta melakukan pemeriksaan untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. "Saya minta laporannya yang detail. Jadi memang perlu klarifikasi terhadap beberapa hal. Saya mau tahu tempat itu tempatnya siapa, kemudian surat suara itu apa benar surat suara yang dari KPU, jumlahnya berapa banyak, kemudian siapa yang pertama kali menemukan kejadian itu, siapa yang membuat videonya, kemudian siapa yang melapor ke Panwas LN dan seterusnya," papar Arief saat konferensi pers di Kantor Bawaslu, Kamis (11/4) malam. Arief meminta kepada semua pihak untuk tidak mengambil kesimpulan sendiri-sendiri. Ia berjanji akan menindaklanjuti masalah ini dengan cepat. KPU RI dan Bawaslu RI memutuskan memberangkatkan tim ke Malaysia. Di tempat sama, Komisioner KPU Hasyim Ashari mengatakan, ada tiga metode yang digunakan dalam pemungutan suara di luar negeri. Yaitu pemilu di TPS yang akan digelar 14 April, kemudian ada model kotak suara keliling (KSK), yaitu kotak suara dari isi surat suaranya keliling ke tempat-tempat yang sudah disepakati, dan terakhir menggunakan metode pos. Kode pos ini sudah dikirim lebih awal sebelum 8 April. Kemudian surat suara yang dikirim lewat pos akan dikirim balik oleh pemilih ke PO Box yang sudah ditentukan. "Berdasarkan tiga metode ini kami akan memastikan klarifikasi kepada teman-teman PPLN di Kuala Lumpur. Kalau kita lihat di video call, tidak ada kotak suara di situ ya. Tidak ada kotak suara yang mestinya itu digunakan. Apakah itu untuk KSK, kalau pos apakah yang setelah dikirim oleh pemilih memang ditempatkan di situ?" ujar Hasyim. Hasyim juga masih mempertanyakan, apakah dalam video tersebut adalah surat suara yang diproduksi dan disiapkan oleh KPU. Ia juga belum bisa memastikan terkait tindak lanjut dari pemilihan di luar negeri khususnya di Malaysia. Komisioner KPU Viryan Azis menambahkan, KPU akan menyikapi kondisi tersebut secara cepat. Namun tetap berhati-hati, tetap berpegang kepada asas penyelenggaraan pemilu yang Luber dan Jurdil. Apabila hal tersebut benar terjadi, KPU akan melakukan koreksi. Jika ternyata video tersebut tidak benar, maka KPU pun tidak akan tinggal diam. Sementara itu, anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan, pihaknya mendapat laporan sekira pukul 12.00 WIB. Panitia pengawas di Malaysia diminta untuk memastikan, apakah kejadian tersebut benar atau tidak. Kami konfirmasi dan investigasi bersama KPU. Apakah surat suara tersebut memang surat suara yang benar-benar dicetak oleh KPU. "Siapa yang melakukan dan lain-lain ini, yang akan kami lebih pastikan lagi dalam bentuk klarifikasi," bebernya. Afif mengatakan, pihaknya juga tidak ingin berspekulasi perihal masalah tersebut. Pihaknya ingin memastikan kebenaran video tersebut. "Sebenarnya tadi itu teman-teman dalam proses mengawasi KSK dan juga muter mengawasi, semacam patroli untuk pengawasan yang keliling dan ketemulah itu, diduga itu suara yang dialokasikan untuk pembinaan lewat pos ya," terangnya. Ia memastikan, akan menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan KPU untuk memastikan, apakah surat suara tersebut adalah produksi KPU atau bukan. (fin)

Sumber: