Mendikbud: “GSM Harus Dicontoh”

Mendikbud: “GSM Harus Dicontoh”

Program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang digagas duet Bupati dan Wakil Bupati Tangerang A.Zaki Iskandar dan Mad Romli, diapresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Program GSM yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang 2019-2023 tenyata sejalan dengan program Kemendikbud. Mendikbud Muhadjir Effendy menerangkan, program GSM yang diusung Pemkab Tangerang sejalan dengan kemendikbud yang menginginkan timbulnya perasaan menyenangkan saat belajar maupun datang ke sekolah. Perasaan tersebut dapat timbul dengan didukung peran para guru di ruang kelas. “Banyak inovasi yang dilakukan Pemkab Tangerang di dunia pendidikan, salah satunya GSM. Sekolah menyenangkan memang yang selama ini kita tekankan. Di sekolah itu harus membuat anak didik merasa ruang sekolah merupakan rumah keduanya. Saya kira itu bagus. Sekolah menyenangkan harus dicontoh daerah lain,” ujarnya usai meninjau stand hasil kreasi para siswa, Sabtu (16/3). Gerakan sekolah menyenangkan merupakan sebuah gerakan yang melibatkan guru dan siswa yang meliputi 5 aspek. Yakni menciptakan budaya kritis, pembelajaran yang kreatif inovatif dan menyenangkan. Gerakan sanitasi sekolah untuk mengurangi sampah plastik, implementasi gerakan baca tulis serta pelayanan bagi peserta didik difabel atau inklusi. Gerakan tersebut lanjut Mendikbud sudah menjadi percontohan untuk semua sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Ke depan diharapkan semua sekolah bisa menjadi sekolah yang menyenangkan, sekaligus menjadikan rumah kedua bagi siswa. Menurut Mendikbud, Kabupaten Tangerang memiliki peran strategis bagi kabupaten di sekitarnya yakni peran generatif. Peran ini akan berjalan optimal jika didukung oleh sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Dan untuk SDM yang baik, pendidikan adalah solusi utama yang harus ditempuh Pemkab Tangerang. “Saya berharap Kabupaten Tangerang bisa mendorong wilayah di sekitar untuk maju, dan bukan sebaliknya menjadi parasitis atau menyedot daerah lain. Atau malah tenggelam tergencet kemajuan dari daerah sekitar,” tambah Mendikbud. Kepala Dinas Pendidikan Hadisa Masyhur, menerangkan, program GSM menekankan adanya peranan dari tenaga pendidik serta orangtua untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa. Selain dari itu, sekolah perlu membangun pola pikir peserta didik guna menyambut evolusi industri di era digital. “Siswa perlu memiliki pola pikir terbuka, kritis, komunikatif, pemecah masalah, bermoral dan etos kerja yang tinggi. Dengan begitu tujuan dari progarm GSM dapat tepat sasaran,” ujar Hadisa. Hadisa menuturkan Kabupaten Tangerang memiliki 756 sekolah SD negeri dan 164 swasta. Lalu, SMP negeri sebanyak 86 sekolah dan swasta 368 sekolah. (mg-10)

Sumber: