01 Kejar Jabar, 02 Fokus Jateng dan Jatim
![01 Kejar Jabar, 02 Fokus Jateng dan Jatim](https://tangerangekspres.disway.id/assets/default.png)
JAKARTA – Nuansa Pilpres 2014 masih terlihat dalam perebutan dukungan antara Jokowi dan Prabowo saat ini di Pulau Jawa. Di Jawa Barat (Jabar), kubu 01, paslon Jokowi-Ma'aruf mengaku harus berjuang keras untuk mendongkrak elektabilitas. Sementara itu, kubu 02 Prabowo juga terus menggaet dukungan di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Mengacu perolehan suara pada Pilpres 2014, Jateng memang menjadi kantong suara terbesar Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla saat itu. Pasangan tersebut mampu meraup 66,65 persen suara. Unggul lumayan jauh atas Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa (33,35 persen). Di Jatim, Jokowi unggul dengan raihan 53,17 persen. Sementara itu, di Jabar, Prabowo lebih unggul dengan capaian 59,78 persen (lihat grafis). Karena tiga provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, selisih keunggulan juga besar. Yakni, 1,4 juta–6,5 juta suara. Sebagai perbandingan, selisih 6,5 juta suara bisa setara dengan total suara gabungan tiga provinsi lain. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mengakui bahwa pihaknya harus berjuang menaikkan elektabilitas di Jabar. Survei internal mereka menyebut Jokowi-Ma’aruf sempat unggul 4 persen atas Prabowo-Sandi. Namun, elektabiltas itu kemudian anjlok 8 persen. Ace Hasan Syadzily, juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, mengatakan, turunnya elektabilitas paslon 01 di Jabar disebabkan penyebaran hoaks. Misalnya, penyebaran berita bahwa jika menang, Jokowi akan melegalkan LGBT dan nikah sesama jenis serta melarang azan. Juga masih ada isu tidak benar lainnya. Menurut dia, isu tersebut sangat kuat dan melekat di masyarakat Jabar. Banyak yang percaya dengan berita bohong itu. Padahal, papar dia, informasi yang didengar dan diterima masyarakat tersebut tidak benar. Politikus Partai Golkar itu mengatakan bahwa pihaknya berupaya keras melakukan klarifikasi dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa berita tersebut bohong. ”Kami juga datang dari rumah ke rumah karena cara yang mereka gunakan juga door-to-door,” papar Ace saat ditemui di Media Center TKN Jokowi-Ma’ruf di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, dua hari lalu. Dia menambahkan, para relawan dan kader partai koalisi pendukung paslon 01 berusaha memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat Jabar. Mereka menyampaikan sosok Jokowi-Ma’ruf yang sebenarnya. Menyampaikan kepada warga prestasi yang dicapai Jokowi. Ace menjelaskan, dengan kampanye yang gencar, saat ini elektabilitas Jokowi mulai naik. Namun, dia enggan menyampaikan angka elektabilitas paslon 01. ”Itu survei internal kami, tidak bisa kami sampaikan. Yang pasti, sudah naik kembali,” ungkap anggota DPR dari dapil Jabar tersebut. Sementara itu, Ahmad Muzani, wakil ketua BPN Prabowo-Sandi, menilai sejak awal pihaknya memang unggul di Jabar. Karena itu, jika suara pasangan nomor urut 01 di Jabar merosot, itu lebih disebabkan masyarakat memang tetap percaya kepada Prabowo yang saat ini berpasangan dengan Sandi. ”Di Jabar kami jaga. Kami tak pernah khawatir kehilangan suara,” terang dia. Di sisi lain, Muzani mengakui bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi masih tertinggal di Jatim dan Jateng. Namun, dia yakin tren elektabilitas paslon yang didukungnya cenderung mendekati Jokowi-Ma’ruf. ”Itu terjadi karena kampanye Pak Prabowo dan Sandi semakin gencar,” ujarnya. Muzani memastikan bahwa sisa waktu akan diintensifkan untuk kampanye. Bukan hanya pasangan calon, relawan juga terus bergerak dari bawah demi memastikan kemenangan di Jateng dan Jatim. ”Jawa Tengah ya kami intersepsi, Jawa Timur juga sama. (Hasilnya, Red) kita lihat saja nanti,” tandasnya. (lum/bay/c11/fat)
Sumber: