Perempuan Jangan Takut Berpolitik

Perempuan Jangan Takut Berpolitik

SERPONG-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengajak kaum hawa berpolitik. Sebagai politisi perempuan, ia juga menyemangati para perempuan untuk tidak takut terjun ke dunia politik. Ini dikatakan Airin dalam pembinaan Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia Kota Tangsel di Restoran Saepisan, Rabu (20/2). Dalam sambutannya Airin mengatakan, selaku walikota perempuan menaruh perhatian serius pada upaya pemberdayaan perempuan. "Sebagai perempuan jangan takut salah saat mencoba berpolitik dan saya berharap semakin banyak wanita yang terjun ke dunia politik," ujarnya, Rabu (20/2). Airin menambahkan, perempuan yang berkiparah dalam berorganisasi dan khususnya politik jangan sampai melanggar aturan dan kena pidana pemilu. Juga jangan sampai gagal karena ketidaktahuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dalam kampanye. Maju dan berkembangnya pembangunan dalam suatu pemerintahan sangat tergantung dari keterlibatan masyarakat tanpa membedakan jenis kelamin, baik itu laki-laki maupun perempuan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, salah satu agenda pembangunan nasional adalah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif demokratis dan terpercaya. "Ada dua mandat yang menjadi tugas dari kementerian PPPA yakni, meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan pembangunan, serta melindungi anak, perempuan, dan kelompok marginal," tambahnya. Masih menurutnya, Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia penting karena jadi satu wadah komunikasi perkumpulan perempuan. Tujuan Kauskus tersebut adalah meneguhkan komitmen politik perempuan parlemen keterwakilan isu perempuan dan anak, berperan dalam upaya penguatan kapasitas perempuan parlemen. Juga membangun sinergi gerakan yang mendukung lahirnya kebijakan yang berpihak pada perempuan dan anak. Menghimpun dukungan bagi perempuan parlemen dalam merumuskan dan melahirkan kebijakan yang responsif gender. Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia memiliki visi untuk mengupayakan terciptanya tatanan, relasi sosial, dan pola perilaku yang kondusif untuk mewujudkan kehidupan yang demokratis. Juga menghargai keberagaman, bebas dari diskriminasi dan terwujudnya kesetaraan dan keadilan dalam seluruh bidang kehidupan. "Sedangkan misinya ialah meningkatkan partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam setiap proses pengambilan kebijakan publik, serta mendorong terwujudnya tata pemerintahan dan kebijakan anggaran yang berwawasan gender," jelasnya. Ibu dua anak tersebut menuturkan, untuk mencapai visi dan misi tersebut perlu adanya keterlibatan perempuan dalam partisipasi politik khususnya keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan baik di pemerintahan maupun legislatif. Dengan meningkatnya keterlibatan perempuan di parlemen akan meningkatkan kesejahteraannya karena, mereka akan mewakili dan mengawal proses pembangunan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan, serta pelaksanaan program dan kegiatan. Salah satu upaya untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender di Kota Tangsel adalah melalul keterlibatan perempuan dalam politik. Undang-undang pemilu nomor 7 tahun 2017 memberikan kesempatan pada perempuan dengan mensyaratkan partai politik harus mengakomodir 30 persen perempuan. "Untuk ini parpol tak boleh dijauhi, melainkan harus didekati dengan masuk ke dalamnya karena parpol adalah pilar utama atau tulang punggung utama demokrasi. Apabila partai politiknya bagus, bagus pula pemerintahannya," ungkapnya. "Diharapkan perempuan parlemen dapat merumuskan strategi secara bersama-sama bagaimana cara meningkatkan representasi perempuan pada pemilu legislatif yang dapat meningkatkan keterwakilan perempuan dalam mengawal proses pembuatan kebijakan tersebut," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel Khairati mengataan, Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia penting karena menjadi sebagai wadah komunikasi perkumpulan perempuan. "Setidaknya ada empat tujuan yang ingin dicapai oleh Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia," ujarnya. Khairati menambahkan, empat tujuan itu adalah menguatkan kapasitas perempuan anggota parlemen, meningkatkan kemampuan komunikasi, berintegritas dan membangun akuntabilitas diri. Membangun dan memperkuat organisasi kaukus perempuan parlemen di tingkat nasional, provinsi dan kota. "Juga membangun strategi kerja untuk advokasi kebijakan yang berspektif gender dan membangun jaringan perempuan parleman berbasis internet melalui pembangunan website dan aplikasi khusus," tambahnya. Masih menurut Khairati, peserta yang hadir berasal dari perwakilan dari semua parpol yang ikut pemilu dan organisasi perempuan di Tangsel. Dinas ingin memberi pengetahuan kepada calon legeslatif dan anggota DPRD. Merela diberi bekal oleh Balaslu tentang peraturan-peraturan, contohnya etika pemilu, jangan sampai sudah terpilih tapi tidak bisa dilantik karena melanggar aturan. "Saya berharap ke depan banyak perempuan-perempuan yang maju dan dipilih. Calon harus mempuni supaya terpilih dan nanti di DPRD juga berkualitas," tuturnya. (bud)

Sumber: