Produksi Colt T120SS Dihentikan
Mitsubishi dikabarkan telah menghentikan produksi Colt T120SS yang sudah sekitar 22 tahun di Indonesia. Kembaran Colt T120SS, yaitu Suzuki Carry memilih meneruskan kiprahnya di Indonesia. "Ya kebetulan ini (Colt T120SS) produksi terakhir," kata Kepala Grup Penjualan dan Pemasaran Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya di bilangan BSD, Tangerang, akhir pekan lalu. Pihak Mitsubishi tidak menjelaskan kapan 'menyuntik mati' Colt T120SS, termasuk alasan menghentikan produksinya, padahal kontribusinya lumayan tinggi terhadap penjualan Mitsubishi, atau sekitar 800an unit per bulan. Imam justru memilih diam, ketika disinggung soal ketersediaan mesin Euro 4. "Itu mungkin tanya lebih lanjut ke MMKI (Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia atau bagian produksi)," ucap Imam. Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) divisi roda empat Donny Saputra ketika dikonfirmasi 'discontinue' Colt T120SS malah mengatakan terus memproduksi Carry di Indonesia. "Kami masih jualan, (penjualan) total itu sekitar 5 ribuan sebulan," ujar Donny. Pikap Colt T120SS dan Carry merupakan produk kolaborasi prinsipal Mitsubishi dan Suzuki. Meski begitu, produksinya di dalam negeri dilakukan terpisah, Carry dibuat di pabrik Suzuki Indomobil Motor (SIM) di Tambun II sedangkan Colt T120SS produksinya di pabrik Krama Yudha Ratu Motor di Pulo Gadung milik Mitsubishi. Kedua mobil itu pun pernah ditarik (recall) oleh perusahaan pada akhir 2018 atas masalah yang sama, yaitu penggantian komponen High Speed Gear Shift Shaft (Selektor Pemindah Gigi) pada sistem transmisi manual 5-percepatan. MMKSI menjelaskan ada 5.431 unit Colt T120SS produksi 2018 wajib memenuhi recall, sedangkan menarik Carry nyaris 20 ribu unit. Produksi Mitsubishi Colt T120SS resmi dihentikan. Namun pihak pabrikan tidak begitu saja menyuntik mati pikap yang cukup 'populer' itu. Dikabarkan MMKSI bahwa sudah punya rencana untuk penggantinya. Imam menjelaskan pihaknya tengah mencari celah pengganti pikap itu. Dan itu keputusan prinsipal. "Masih diskusi dulu sama prinsipal (mengenai mobil pengganti). Itu tergantung prinsipal," ujar Imam menyakini.(cnn)
Sumber: