ITB Ahmad Dahlan Kembangkan Ekonomi Digital
CIPUTAT-2019 Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) fokus kembangkan ekonomi digital melalui peluncuran minimarket dan cafe di kampus tersebut. Rektor yang baru dilantik ITB Ahmad Dahlan, Mukhaer Pakkana mengatakan, di tahun ini kampus ITB Ahmad Dahlan siap bersaing dengan kampus-kampus lain dengan mulai mengembagkan ekonomi digital. “Saat ini kami memiliki jurusan baru ekonomi digital dan juga akan melaunching minimarket yang kami beri nama Surya Mart dan juga Under Twenty Cafe yang nantinya diharapkan dapat bersaing dengan perkembangan ekonomi digital yang kita rasakan saat ini,” ujarnya, Sabtu, (19/1). Mukhaer menambahkan nantinya cafe dan juga minimarket yang akan dibangun di kampus itu. Selain itu juga akan dibangun di beberapa tempat di wilayah Ciputat. “Tak hanya di kampus ini tapi, juga kami akan memperbanyak cafe dan minimarket kami di beberapa tempat di wilayah Ciputat atau di tempat-tempat lain," tambahnya. Dalam kesempatan itu Mukhaer menjelaskan, berkembangnya teknologi digital membuat banyak kegiatan ekonomi dan bisnis mengalami kemunduran akibat ekonomi digital yang semakin maju di era globalisasi saat ini. “Saya berharap dengan hadirnya kampus ITB Ahmad Dahlan dan program-programnya ini dapat melahirkan orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneur dan jiwa sosial yang memiliki skil untuk bisa memajukan ekonomi bangsa di era digital saat ini” jelasnya. Selain acara pelantikan rektor, ITB AD juga menggelar acara tasyakuran dan penyerahan hibah lahan milik Guruh Soekarno Putra seluas 1.200 meter persegi, yang nantinya akan dibangun gedung enam lantai yang berfungsi sebagai gedung serba guna, masjid dan juga minimarket dan cafe. ITB Ahmad Dahlan sendiri adalah revolusi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan yang juga revolusi dari Akademi Bank Muhammadiyah yang berdiri pada 1968. Selain itu acara pelantikan rektor yang digelar di aula ITB Ahmad Dahlan tersebut turut dihadiri Ketua Umum Pusat Muhamadiyah Haedar Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Efendi, Ketua Komisi Delapan DPR RI Ali Taher dan masih banyak lagi. (mg-4)
Sumber: