Pendaftaran SNMPTN 2019, Pengisian PDSS Masih Minim
JAKARTA – Tahapan pendaftaran SNMPTN 2019 (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri tahun 2019) dimulai dengan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) sejak 4 Januari lalu. Berjalan sekitar satu pekan, ternyata jumlah sekolah yang sudah finalisasi pengisian PDSS masih minim. Koordiantor Pelaksana Teknis SNMPTN 2019 Prof Budi Prasetyo Widyobroto, menuturkan, jumlah sekolah yang sudah melakukan pengisian maupun sampai finalisasi akan terus bergerak. Sebab dilakukan secara online. Dia menuturkan sampai kemarin baru ada 154 unit sekolah yang sudah finalisasi pengisian PDSS SNMPTN 2019. Padahal jumlah sekolah yang berhak mengisi PDSS sangat banyak. Data dari panitia SNMPTN 2019 menyebutkan bahwa jumlah sekolah yang mengisi data ada 9.325 unit. Sebaliknya jumlah sekolah yang belum mengisi data di PDSS mencapai 17.389 unit. Budi mengingatkan bahwa pengisian sekaligus verifikasi PDSS oleh sekolah berlangsung hingga 25 Januari. Kemudian disusul dengan pendaftaran SNMPTN oleh siswa pada 4 Februari hingga 14 Februari. Lalu pengumuman hasil disampaikan pada 23 Maret. Untuk memaksimalkan pengisian PDSS, Budi menuturkan sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan. “Tim humas masing-masing PTN sudah memberi info kepada sekolah-sekolah yang belum mengisi PDSS,’’ jelasnya. Kemudian sekolah yang belum mengisi PDSS juga dihimbau untuk segera mengisi PDSS. “Segera mengisi PDSS agar tidak menumpuk di waktu akhir pendaftaran,’’ jelasnya. Budi mengatakan sekolah sebaiknya menghindari pengisian PDSS menjelang batas atau deadline. Sebab jika ada persoalan teknis, masih ada waktu untuk mencarikan solusinya. Selama sepekan dibuka, Budi mengungkapkan hampir tidak ada keluhan dari pihak sekolah. Sebab secara teknis tidak ada perubahan dalam proses pengisian PDSS. Budi menegaskan secara garis besar tidak ada perubahan dalam pelaksanaan SNMPTN 2019 ini. Dia lantas mengatakan perubahan hanya terjadi pada kuota dari sebelumnya minimal 30 persen menjadi 20 persen dari total kuota mahasiswa baru. Dengan demikian kampus berhak hanya membuka 20 persen kuota untuk jalur SNMPTN. Perubahan berikutnya adalah penurunan persentase siswa yang boleh mendaftar dari tiap-tiap sekolah. Misalnya untuk sekolah terakreditasi A hanya boleh mendaftarkan 40 persen siswa terbaiknya. Pada SNMPTN periode sebelumnya, sekolah terakreditas A bisa mendaftarkan siswanya hingga 50 persen. “Perubahan berikutnya jumlah pilhian hanya dua (prodi, Red),’’ tuturnya. Dua pilihan prodi tersebut bisa dalam satu kampus atau beda kampus. Sebelumnya pelamar SNMPTN diberikan kesempatan memilih hingga tiga prodi. Sementara itu Ketua SNMPTN Ravik Karsidi mengatakan dalam setiap pengisian PDSS ada dua kelompok sekolah. Yakni sekolah yang baru pertama kali mengisi PDSS SNMPTN tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya mereka tidak ikut. Bisa jadi karena belum ada pelajar kelas XII-nya. Data terbaru jumlah sekolah yang baru mendaftar ada 478 unit. Kelompok berikutnya adalah sekolah yang sudah pernah mengisi PDSS pada rangkaian SNMPTN tahun-tahun sebelumnya. Ravik juga berharap bagi sekolah yang sudah mengisikan data di PDSS, untuk melakukan finalisasi datanya. Jangan sampai terlambat, sebab bisa merugikan siswanya yang ingin masuk PTN melalui jalur SNMPTN. (jpnn/mas)
Sumber: