Rakernas Kemenristekdikti Tak Sediakan Plastik dan Kertas

Rakernas Kemenristekdikti Tak Sediakan Plastik dan Kertas

JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019. Sekira 350 peserta dari internal maupun eksternal Kemenristekdikti berkumpul di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, pada 3-4 Januari 2019. Rektor Undip Yos Johan Utama mengaku bangga dan menyambut baik penyelenggaraan Rakernas 2019 dengan Undip sebagai tuan rumah. Dia berharap agar Rakernas 2019 dapat menghasilkan kebijakan strategis di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Sebagai kampus yang mengedepankan pemanfaatan teknologi dan ramah lingkungan, pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan. Yos mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan Rakernas 2019 telah diimplementasikan berbagai inovasi. “Dalam pelaksanaan Rakernas 2019 kita memakai konsep ramah lingkungan di antaranya paperless dan plasticless. Semua materi rakernas tersedia dalam format digital, tidak dicetak,” tutur pria yang akrab disapa Prof Yos tersebut, Jumat (4/1). Sementara itu Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pihaknya fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi perubahan dunia. Terlebih menghadapi era disrupsi yang berdampak pada bidang riset dan teknologi perlu persiapan diri secara matang. “Kita harus melakukan self disruption. Kita harus melakukan transformasi dengan mendisrupsi diri sendiri,” ujarnya. Nasir menjelaskan bahwa pemerintah menginginkan agar riset, teknologi dan pendidikan tinggi menjadi lebih terbuka, fleksibel, dan bermutu. Untuk itu, perlu dibuat ekosistem riset, teknologi, dan pendidikan tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat dan industri. Dia menambahkan, dalam menghadapi disruptive innovation dalam bidang industri dan pendidikan tinggi, Kemenristekdikti akan mengurangi atau memangkas regulasi bagi perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang menghambat mereka menyesuaikan diri dengan disruptive innovation. Ketua Umum Rakernas 2019, Ainun Na’im, menambahkan, Rakernas kali ini merupakan penyelenggaraan yang kelima sejak lahirnya Kemenristekdikti pada 2014. Ainun menjelaskan, tema Rakernas "Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang Terbuka, Fleksibel, dan Bermutu" sesuai dengan tantangan yang dihadapi di era Revolusi Industri 4.0. Dalam Rakernas 2019 juga akan dilakukan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pada tahun 2018, serta outlook program dan anggaran tahun 2019. Selain itu akan disusun rekomendasi langkah-langkah strategis Kemenristekdikti dalam menghadapi tantangan terkait pengembangan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi yang terbuka, fleksibel, dan bermutu serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri. Rakernas 2019 juga akan menjadi wadah pembahasan isu-isu strategis seperti program studi inovatif, pengembangan distance learning (open university), pengembangan teaching factory atau teaching industry pada perguruan tinggi, pengembangan sumber daya manusia Indonesia pada Revolusi Industri 4.0, pendidikan tinggi vokasi, penguatan institusi riset dan inovasi di Indonesia, perusahaan pemula (startup), serta isu strategis lainnya. (jpnn/mas)

Sumber: