BANDUNG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) setiap tahun tahun melatih 10.000 guru agar terbiasa dengan teknologi. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto mengungkapkan, di era revolusi 4.0, literasi digital jadi tuntutan utama. Itu sebabnya, guru jadi kunci utama. Saat ini, hanya 40 persen guru non-TIK (yang tidak mengajar TIK), yang siap dengan teknologi. "Untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang TIK (teknologi informasi komunikasi), tiap tahun kami melatih 10 ribu guru agar siap menjalankan pendidikan abad 21," kata Gogot dalam simposium internasional pembelajaran jarak jauh atau International Symposium on Open Distance and e-learning (Isodel) 2018 di Badung, Bali yang digelar 2-5 Desember. Kendala lainnya, adalah ketersediaan jaringan internet terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Untuk mengatasinya, Kemendikbud dan Kominfo berupaya menyediakan layanan internet di sekolah. "Ada sekitar 1.420 sekolah di daerah 3T yang sudah disediakan layanan internetnya," ucapnya. Pada kesempatan tersebut Mendikbud Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan perangkat TIK kepada 70 sekolah di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Adapun bantuan yang diberikan, setiap sekolah mendapatkan 4 komputer jinjing (laptop), 1 LCD proyektor, 1 perangkat akses internet, dan 1 hard disk ekternal yang berisi konten-konten Rumah Belajar. “Dengan perangkat TIK, saya berharap daerah 3T bisa mengakses seluruh materi yang juga diakses oleh anak-anak di perkotaan sehingga sekolah-sekolah daerah 3T tidak memiliki hambatan untuk belajar dengan materi-materi yang sama, sehingga kualitas pendidikan di daerah 3 T dan perkotaan sama kualitasnya,” beber Menteri Muhadjir. Dia menambahkan, tahun depan berencana memberikan 4.000 bantuan TIK, khususnya di daerah 3T. (jpnn/mas)
1.420 Sekolah Daerah 3T Terhubung Internet
Kamis 06-12-2018,07:55 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :