Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindak tegas tindakan kartel yang bermain-main menimbun pangan. Modus-modus yang dilakukan kartel menjelang puasa membuat harga bawang putih meroket tajam. Buktinya, sebanyak 182 ton bawang putih sengaja ditimbun di Marunda.
Saat mendampingi kunjungan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke Pasar Induk Kramat Jati, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin menegaskan akan menangkap pelaku kartel pangan. Pihakmya juga membentuk satgas khusus pangan untuk mendeteksi permainan kartel.
"Gejolak harga di pasar akibat kartel pangan. Untuk itu akan diantisipasi dan ditangani tidak hanya bawang putih, semua unsur menyangkut pangan akan ditindak satgas. Dan menjelang Ramadan ini, satgas pangan akan ditingkatkan dua kali lipat," tegasnya, Rabu (17/5).
Selain membongkar penimbunan bawang putih yang dilakukan kartel, Kementerian Pertanian juga memasok puluhan ton bawang putih ke Pasar Induk Kramat Jati. Tujuannya untuk meredam kenaikan harga.
Sebanyak 2 kontainer setara 29 ton bawang putih membanjiri pasar induk. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan harga bawang putih tersebut akan dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.
"Untuk meredam gejolak harga bawang putih jelang Ramadan dan lebaran, setiap hari akan ada 2 kontainer yang akan masuk hingga Ramadan akan ada 9.000 ton bawang putih," tegas Amran.
Sementara itu dalam tiga pekan terakhir harga bawang putih di pasar tradisional terus naik. Sebulan menjelang puasa, harga bawang putih hanya Rp 28 ribu per kilogram, namun tiga pekan menjelang puasa harganya naik drastis menjadi Rp 55 ribu dan kini Rp 70 ribu per kilogram. (cr1/JPG)