Bulog Diminta Gelontorkan Stok Beras Medium

Rabu 14-11-2018,04:11 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA -- Mantan menteri pertanian Anton Apriyantono menyarankan Perum Bulog segera menggelontorkan beras stok ke pasar sebagai upaya mengendalikan harga beras. "Sekarang harusnya sudah menggelontorkan. Apalagi, saat ini Bulog kan sudah bebas melakukan operasi pasar sepanjang tahun," katanya di Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, penggelontoran stok beras dalam jumlah lebih banyak dibutuhkan untuk mengintervensi harga beras medium yang mulai naik. Ia berpendapat kenaikan harga beras seiring dengan mulai menipisnya produksi pada akhir 2018. Anton menilai besaran beras stok Bulog yang mencapai hingga 2,4 juta ton, sudah dapat diturunkan untuk menjaga harga hingga akhir 2018. Apalagi, menurutnya, dengan lansiran data beras terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan surplus 2,85 juta ton, maka stok di pasaran hanya pas-pasan hingga akhir 2018. "Ada potensi kekurangan beras di akhir tahun 2018. Setiap tahun selalu begitu, akhir tahun sampai Februari biasa ada kekurangan," katanya. Disebutkan Anton, stok di pasaran berpotensi kurang karena catatan surplus yang dirilis BPS lebih banyak tersimpan di rumah tangga. Potensi kekurangan beras di akhir tahun yang terindikasi dari harga terlihat juga dari data BPS yang menyebutkan adanya penyusutan luas lahan untuk pertanian padi. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi pun mengakui pihaknya membutuhkan gelontoran beras Bulog dikarenakan harga beras medium di Pasar Cipinang saat ini sudah Rp 9.100 per kilogram. Padahal normalnya, harga beras medium di pasar, yang menjadi barometer harga tingkat nasional tersebut sebesar Rp 8.700 per kilogram. Pengamat perberasan sekaligus akademisi UI Mohamad Ikhsan mengatakan, Bulog setidaknya mesti menggelontorkan stok sebanyak 100 ribu ton per bulan agar beras medium berada di titik normal.(Antara)

Tags :
Kategori :

Terkait