Festival Burung yang Menyatukan Masyarakat

Selasa 16-10-2018,04:26 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG – Metos Enterprise kembali mengelar kontes burung berkicau. Sebanyak 600  ekor burung berkompetisi dalam ajang kontes kicau yang terbagi dalam kategori murai batu, love bird umum, cucak ijo dan juga kacer. Antusias peserta begitu besar mengikuti perlombaan tersebut. Panasnya terik matahari tidak mengurungkan niat dan semangat peserta mengikuti perlombaan. Mereka rela panas-panasan melihat kemampuan burungnya bertarung dengan burung dari kontestan lain. Festival ini benar-benar menyatukan masyararakat dari berbagai kalangan dan profesi. Meski burungnya bertarung di medan kontes, tapi para pecinta hewan unggas itu bisa menjalin kebersamaan. “Acara ini bukan sekadar perlombaan saja. Kita para pecinta burung bisa saling bersilaturahmi terhadap sesama pecinta burung lainnya,” ujar Roby, pelaksana acara. Selain ajang silaturahmi, kegiatan ini juga dapat meningkatkan nilai jual burung yang berhasil menjuarai perlombaan tersebut. “Pada kegiatan perlombaan ini kita juga bisa menghasilkan uang. Dengan mengantarkan burung untuk berlomba dan mendapatkan juara. Otomatis mendapatkan nilai tambah sendiri bagi burung yang juara. Bisa dibilang bisa mendongkrak harga burung yang juara,” jelasnya. Adapun penilaian yang dilakukan oleh dewan juri terhadap burung kicau meliputi beberapa faktor “Terdapat  5 penilaian  untuk burung kicau. Pertama irama lagu, kedua durasi kerja, ketiga gaya tarung, keempat volume dan yang kelima  fisik dari burung itu sendiri,” jelas Ariyanto Salemi. Ariyanto menambahkan, selain suara burung yang unik dan bervariasi, faktor penilaian juga dari gaya burung tersebut ketika sedang berkicau. Menurutnya, masing-masing burung mempunyai gerakan yang berbeda dari burung lainnya. “Untuk irama lagu itu lebih ke jenis suara burung yang dibawakan mutar atau bervariasi dalam bersuara. Sedangkan untuk durasi kerja penilaian dilakukan dewan juri dari awal lomba dimulai sampai selesai. Sedangkan volume kita lihat dari seberapa keras burung itu berkicau dan yang terakhir gaya tarung kita melihat seni gaya dari burung itu sendiri,” jelas Aryianto. Kunci keberhasilan untuk mendapatkan burung yang baik khususnya burung kacer utamanya adalah kesabaran, adapun proses perawatan cukup sederhana. “Burung saya namanya Avatar, hari ini berhasil juara satu pada kelas Kacer. Avatar ini biasa makan sehari cukup  2 kali itu juga makannya jangkrik saja,” katanya. (mg9)

Tags :
Kategori :

Terkait