Disnaker Gelar Pelatihan Wirausaha

Selasa 18-09-2018,03:35 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Sebanyak 50 warga mendapat pelatihan kewirausahaan dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangsel. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Disnaker dalam memberikan bekal kepada masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Pelatihan tersebut berupa pelatihan kewirausahaan bisnis pakaian dan kuliner yang diadakan di Rumah Makan Kedai 95 Serpong dari 17 sampai 20 September. Perserta berasal dari 7 kecamatan dari kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang tersebut. Kepala Disnaker Kota Tangsel Purnama Wijaya mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan agar masyarakat yang belum memiliki pekerjaan memiliki ide dan akhirnya membuka usaha sendiri. "Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan bekal wirausaha bagi warga yang menganggur," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (17/9). Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja pada Disnaker Kota Tangsel Suyatman Ahmad mengatakan, pelatihan dilakukan untuk memberi bekal kepada warga yang menganggur agar nantinya mandiri dengan berwirausaha. "Peserta diharapkan kedepan bisa membuka usaha sendiri, saya yakin kalau peserta serius mendengarkan materi yang dibawakan narasumber ke depan mereka akan mandiri dan bisa buka usaha sendiri," ujarnya. Suyatman menambahkan, Disnaker selalu berupaya untuk mengurangi pengangguran dengan melaksanakan beragam kegiatan yang bisa mengajak mereka membuka peluang usaha sebagai wirausaha di rumah masing-maisng. Hal tersebut diharapkan bisa mengurangi pengangguran di Tangsel. Pelatihan kewirausahaan kuliner dan pakaian dipilih karena usulan dari masyarakat dalam Musrembang. Kuliner dipilih karena usaha tersebut mudah dilakukan dan semua masyarakat membutuhkan makanan setiap hari, demikian juga dengan pakaian. Pembicara dalam kegiatan tersebut berasal dari rumah makan tempat pelaksanaan, sedangkan pakaian dari wirausaha dari Kecamatan Setu. "Wirausaha pakaian di Setu itu baru menjalankan usahanya selama lima bulan tapi, omsetnya bisa mencapai Rp 140 juta per bulan," tambahnya. Suyatman berharap, peserta bisa menjadi wirausaha baru, sehingga bisa mengurangi pengangguran dan tentunya dapat mensejahteraan keluarga. "Syukur-syukur awalnya jadi wirausaha lama-lama bisa jadi pengusaha," tuturnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait