PENGURUS BESAR (PB) PASI menerapkan kebijakan khusus menjelang atletnya turun di Asian Games 2018. Salah satunya yakni sedikit membatasi kegiatan di luar lapangan bagi para atlet. Termasuk sesi wawancara dengan awak media. Pilihan tersebut dijalankan agar para atlet bisa lebih fokus dalam latihan terakhir saat ini. Terlebih saat Lalu Muhammad Zohri menjadi juara 100 meter putra Kejuaraan Dunia U-20 beberapa waktu yang lalu. Perhatian awak media begitu besar atas prestasi pelari muda asal Kabupaten Lombok Utara tersebut. Hal ini diperlihatkan dengan penanda agar awak media tidak turun ke lintasan. Tentu ini menarik, karena selama ini, tidak ada treatment yang seperti itu, bahkan sepulang Zohri dari Kejuaraan Dunia U-20 sebelumnya. “Sebenarnya tidak membatasi, tetapi kami agar atlet lebih fokus dan tidar terganggu selama latihan,” terang Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung. Di sisi lain, Eni Nuraini, pelatih nomor sprint putra menjelaskan bahwa, langkah tersebut merupakan upaya preventif dari PB PASI. “Tentu harus didukung bersama, toh misalnya wawancara juga bisa selesai latihan,” katanya. Kebijakan ketat juga berlaku bagi para atlet, mereka tetap mendapatkan pengawasan untuk jam malam. Baik mereka yang tinggal di hotel atlet Century ataupun mess atlet di kawasan Patal Senayan. Khusus untuk Asian Games nanti, Tigor menjelaskan para atlet dijadwalkan untuk tinggal di Wisma atlet. Meskipun demikian, PB PASI juga sudah menyiapkan opsi lain dengan tempat tinggal di daerah Senayan. Khususnya bagi atlet yang tampil di sesi pagi dan sore hari. “Minimal buat istirahat siang juga kami siapkan lah,” katanya. (jpg/apw)
Pelatnas Atletik Asian Games, Treatment Ketat Buat Atlet
Jumat 10-08-2018,03:16 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :