Bidik Bandit Jalanan, Tembak di Tempat Jambret dan Begal

Kamis 05-07-2018,07:11 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG -Polres Metro Tangerang siap melaksanakan instruksi tembak di tempat bagi pelaku kriminal yang mencoba mengganggu kelancaran pelaksanaan Asian Games. Hal tersebut disampaikan Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachin, kemarin. Dia mengatakan, sasaran operasi adalah penjahat jalanan, jambret dan begal. Operasi khusus ini dicanangkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ini untuk mengamankan jalannya perhelatan akbar Asian Games yang akan digelar di Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Selatan. "Kejahatan jalanan ini sudah menjadi atensi saya. Kami akan adakan operasi kejahatan jalanan, termasuk di terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan. Kami akan adakan operasi kejahatan jalanan yang hasilnya akan dievaluasi tiap pekan," kata Jenderal Tito di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Rabu. Target operasinya, penentuannya dilakukan oleh polsek setempat. “Ada dua lokasi yang mendapat perhatian khusus yaitu Tanah Gocap dan Green Lake, perbatasan Ciledug dan Cipondoh karena lokasinya sepi,” ujar Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachin, ketika dihubungi Tangerang Ekspres, Rabu (4/7). Abdul mengaku belum mengetahui secara detail rencana pengamanan Asian Games. Dia belum mendapat informasi dari bagian operasi. Instruksi tembak di tempat ini disampaikan Kapolda Metro Jaya. Abdul juga mengimbau masyarakat jika menemukan sesuatu kejanggalan agar segera dilaporkan ke kantor polisi terdekat. “Dari Polres Metro Tangerang Kota kami pasti siap melaksanakan hal itu (tembak di tempat-red),” tambahnya. Menurut Abdul, Polres Metro Tangerang Kota membuka layanan pengaduan dan posko untuk mempermudah masyarakat melapor. “Kalau ada perintah kita siap buka untuk Asian Games. Poskonya ada di Polres,” ujarnya. Sejauh ini pascainstruksi disampaikan kapolda, belum ada satu pun pelaku kriminal yang berpotensi mengganggu kelancaran Asian Games tertangkap. Seperti diketahui, Asian Games 2018 akan digelar pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Jakarta akan menjadi tuan rumah pesta olah raga se-Asia tersebut. Selain Jakarta, Kabupaten Tangerang juga akan menjadi tempat pertandingan sejumlah cabang olahrga. Namun, menjelang Asian Games digelar, aksi penjambretan dan begal marak terjadi, khususnya di Jakarta. Pada 1 Juli 2018 lalu, seorang perempuan berinisial W (37) tewas saat mempertahankan barangnya ketika menjadi korban penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sehari sebelumnya atau pada Sabtu seorang pria bernama Robertus Soutwell Bougie Hartono menjadi korban pembegalan di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pada 24 Juni lalu, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin menjadi korban penjambretan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Polisi telah mengamankan satu pelaku dan menembak mati satu pelaku lainnya. Dari penangkapan kedua pelaku polisi menemukan adanya sindikat jambret di Jakarta bernama "Jambret Tenda Oranye". Masih pada Juni, yaitu 18 Juni, Polda Metro Jaya menerima empat laporan mengenai aksi penjambretan di kawasan Sudirman hingga Tosari, Jakarta Pusat. Maraknya aksi jambret dan begal itu sangat meresahkan masyarakat dan dikhawatirkan mengganggu kondusivitas penyelenggaraan Asian Games. Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menilai kasus penjambretan dan begal harus ditangani serius. “Saya perintahkan jajaran untuk memastikan Asian Games bebas dari jambret dan begal,” kata dia, Selasa (3/7). Idham memerintahkan jajarannya mengadakan operasi kewilayahan mandiri dengan melibatkan 1.000 personel polisi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, 1.000 personel polisi yang diterjunkan terbagi dalam 16 tim. Sebanyak 13 tim dari jajaran polres wilayah di Jakarta dan 3 tim dari Polda Metro Jaya. Wilayah-wilayah rawan jambret dan begal dipetakan untuk menentukan titik konsentrasi pengamanan. Menurut Argo operasi ini akan berlangsung selama 24 jam sehari hingga 3 Agustus mendatang. Argo menambahkan, Kapolda telah memerintahkan jajaranya untuk menindak tegas pelaku kasus begal dan penjambretan. “Dan seandainya ada perlawanan (saat akan mengamankan pelaku begal dan jambret) perintah Bapak Kapolda kami lakukan tindakan tegas dan terukur (tembak). Ini enggak bisa ditawar-tawar,” kata Argo. (mg-6/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait