Ngadat karena Traffic Situs Capai 13 Juta

Jumat 22-06-2018,04:53 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG - Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Diskominfotiksandi Provinsi Banten Amal Herawan Budhi mengatakan, kekacauan PPDB online hanya berlangsung selama empat jam. Sejak pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. “Tadi sempat empat jam di awal eror jaringannnya. Karena masyarakat berduyun-duyun secara serentak membuka aplikasi PPDB online. Itu yang menjadi traffic jam,” kata Amal kemarin. Menurutnya, berdasarkan data di Command Center milik Pemprov Banten, kunjungan pada aplikasi tersebut sangat tinggi. Dengan total request pada waktu empat jam gangguan tersebut mencapai 13.803.000 klik traffic. “Dari cache requestnya yang masuk 8.310.000 dan yang ditolak 5.492.000,” katanya. Ia mengatakan, ke depan kejadian serupa tidak akan terulang kembali. “Tadi kan hanya kaget saja. Kita akan terus monitor dari segi server dan bandwitch-nya memadai,” ujarnya. Amal mengaku, pihaknya mendapat teguran dari Gubernur Banten Wahidin Halim, yang datang ke Sekretariat Panitia PPDB Online 2018 di Kantor Diskominfotiksandi Banten, untuk melihat langsung proses PPDB. “Tadi (kemarin) Pak Gubernur datang sendiri, menegur kami, sambil menerima keluhan dari masyarakat. Beliau juga minta penjelasan, dan menegur jika dirinya tidak mau tahu yang pasti semua warganya harus bisa daftar,” katanya menirukan ucapan gubernur.. Dijelaskan Amal, sebelum proses PPDB dimulai, pihaknya juga sudah melakukan simulasi. “Dari sekitar 196 ribu lulusan SMP/MTs kita simulasikan dengan dikali lima dari jumlah lulusan. Jadi sekitar satu atau dua juta yang akan masuk (laman PPDB), tapi ini di luar dugaan dan perkiraan kita sampai 13 juta,” jelasnya. Meski begitu, ia mengaku semua masalah itu sudah teratasi. Hal itu dibuktikan dengan normalnya server yang telah diakses sevanyak 40 ribu pendaftar atau 20 persen dari total lulusan sebanyak 196 ribu siswa SMP/MTs. “Semuanya sudah terantisipasi, bagi masyarakat yang tidak mengerti informasi teknologi, bisa minta bantuan sekolah yang dituju. Di sana ada admin yang akan membantu,” ujarnya. Kepada masyarakat Banten, Amal meminta tidak usah terburu-buru mendaftarkan anaknya. Hal itu dikarenakan passing grade (nilai masuk) sekolah masih belum diumumkan. “Masih blank (passing grade), jadi harus sabar. Terus nilai akademik ujian nasional (UN) jadi penilaian PPDB. Tahun ini (PPDB) masuknya murni nilai akademik, jadi mau kaya mau miskin kalau nilainya bagus bisa masuk (sekolah) negeri,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Balai Tekonologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, Teddy Rukman mengungkapkan, kesalahan sistem yang terjadi akibat adanya migrasi server pusat ke server produksi. Ia menilai, banyaknya pengunjung membuat sistem menjadi over kapasitas sehingga mengakibatkan down server. “Soal teknisnya teman-teman Kominfo yang lebih tahu. Tugas saya menyiapkan perangkatnya, aplikasinya, datanya, infrastrukturnya dan servernya juga kita tingkatkan,” kata Teddy. Mengenai banyaknya masyarakat yang mendaftar hingga mencapai 13 juta, Teddy mengaku hal itu di luar dugaan. Berdasarkan data simulasi, kapasitas maksimal dari total 196 ribu lulusan jika dikali lima mencapai 1 sampai 2 juta. “Itu sangat cukup, tapi ini kan di luar dugaan, jadi seharusnya (eror jaringan) nggak ada,” katanya. Teddy menerangkan, proses PPDB 2018 langsung diawasi oleh Inspektorat. “Ada tim pendamping dari inspektorat, jadi jika ada error lagi bisa langsung teratasi,” ujarnya. Selain itu, kata Teddy, pihaknya juga menempatkan beberapa orang sebagai help desk PPDB dan admin. Untuk help desk ditempatkan di Kantor Cabang Dinas (KCD) sedangkan admin ditempatkan di setiap sekolah. “Khusus untuk admin di setiap sekolah, tugasnya itu melakukan verifikasi data pendaftar. Misalkan calon siswa punya prestasi betul apa ngga, lalu punya Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), terus soal zonasi apakah rumahnya deket atau nggak, kalau deket dapat poin tapi kalau jauh nggak,” katanya. Mengenai calon siswa dari luar Banten, Teddy mengaku mereka bisa ikut mendaftar asalkan melalui sekolah. “Yang jelas semua bisa daftar, asalkan nilai UN-nya dimasukkan. Kita punya datanya,” katanya. (tb/ang/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait