PAMULANG - Salah satu penyumbang sampah terbanyak di sekolah adalah plastik kemasan jajanan siswa. Setiap jam istirahat sampah-sampah plastik jajanan menggunung disetiap tong sampah depan kelas. Ini menjadi perhatian dan persoalan besar bagi SMPN 21 Kota Tangsel, salah satu sekolah yang bertaraf adiwiyata. Untuk mengatasi hal tersebut, SMPN 21 Kota Tangsel memiliki program Makan Minum Pakai Piringku Baik (Mamipapiku Baik). Dalam program ini, seluruh siswa dilarang untuk membawa jajan yang menggunakan wadah plastik. Secara otomatis dipaksa untuk menggunakan botol minum atau kotak makanan dari rumah masing-masing. “Dengan membawa peralatan makan dan bekal sendiri, siswa akan terbiasa tidak jajan dan tentunya mengurangi sampah plastik. Berkurangnya konsumsi plastik berarti lingkungan hidup yang berkelanjutan. Ini sudah berjalan sekitar satu tahun terakhir ini. Kini program ini sudah menjadi pembiasaan seluruh warga sekolah,” ungkap Yanto, Kepala SMPN 21 Kota Tangsel. Ia pun menjelaskan, menerapkan program Mamipapiku Baik memang bukan perkara mudah. Anak-anak sudah bertahun-tahun sejak SD terbiasa jajanan plastik. Namun, seiring waktu berjalan serta diiringi penjelasan terkait manfaat pengurangan sampah plastik dan membawa bekal dari rumah. “Kini anak-anak sudah semakin terbiasa. Banyak dari mereka sering menggelar kegiatan makan bersama atau bahkan bertukar makanan satu sama lain. Jadi selain berhasil menjaga kebersihan sekolah, mengurangi sampah program ini juga berhasil meningkatkan rasa sosialisme serta cinta kasih antar siswa,” katanya. Ia pun yakin, Mamipapiku Baik akan menjadi salah satu program unggulan sekolah kedepannya. Terlebih, sekolah kini sudah dikenal sebagai sekolah yang memiliki 1000 taman serta ramah anak.(bun)
SMPN 21 Kota Tangsel Kurangi Sampah dengan Mamipapiku Baik
Selasa 15-05-2018,06:05 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :