TANGERANG—Kemarin hari pertama siswa SMA mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sejumlah sekolah di Kota Tangsel melakukan pengawasan ekstra jalannya UNBK. Tidak hanya dengan menempatkan pengawas. Ada sekolah sampai memasang kamera CCTV di ruang ujian. Salah satunya di SMAN 1 Kota Tangsel, Kecamatan Ciputat. Kepala SMAN 1 Kota Tangsel Sujana mengatakan pemantauan jarak jauh melalui CCTV dilakukan sejak sesi pertama pukul 07.30 sampai sesi tiga pukul 16.00. Selain dengan CCTV, pengawasan juga tetap dilakukan dengan menempatkan dua pengawas di dalam ruangan. “Ini merupakan dorongan sekolah untuk meningkatkan integritas siswa terhadap jalannya UNBK. Dengan CCTV ini kepala sekolah maupun guru lainnya bisa memantau suasana ruang ujian apakah aman atau tidak. Karena selama ujian berlangsung siapa pun tidak boleh masuk selain peserta dan pengawas. Dilakukan penyegelan di setiap pintu,” kata Sujana saat ditemui Tangerang Ekspres, Senin (9/4). Pantauan Tangerang Ekspres di SMAN 12 Kota Tangsel, Kecamatan Serpong, secara umum pelaksanaan UNBK berjalan lancar tanpa kendala. Sementara di Kota Tangerang, pelaksanaan UNBK sempat diwarnai kendala teknis. Di antaranya terjadi di SMAN 10 Tangerang, Jalan KH Hasyim Ashari, Cipondoh. Ketua Pelaksana UNBK SMAN 10 Tangerang Tri Winoko mengatakan, dua dari tiga ruangan yang digunakan untuk UNBK mengalami kesulitan untuk mengunggah data siswa yang telah mengikuti ujian sesi pertama. Kendala tersebut berlangsung selama kurang lebih 30 menit. “Ketika siswa sudah selesai itu kita upload data yang menandakan kelas telah selesai mengikuti ujian. Kita buatkan back up data dan upload ke server, tetapi servernya itu lambat saat kita mengupload data,” ujarnya Senin (9/4). Menurutnya, kendala itu terjadi akibat SMA se-Indonesia mengunggah data ke server di waktu bersamaan. “Itu mungkin karena di seluruh Indonesia meng-entri data laporan di waktu yang bersamaan, jadi servernya penuh dan menjadi lambat,” tuturnya. Di SMAN 10 Tangerang, terdapat 107 unit komputer yang digunakan oleh 294 siswa-siswi untuk melaksanakan UNBK. Pelaksanaan ujiannya sendiri terbagi menjadi tiga sesi, yakni pukul 07.30-09.30, 10.30-12.30 dan 14.00-16.00. Tersedia tiga ruangan lab untuk pelaksanan ujian yang berisikan 27 hingga 40 komputer. “Di lab satu dan dua itu ada 36 siswa dan 40 komputer, 4 komputer untuk cadangan apabila terjadi kerusakan. Sementara di lab tiga ada 27 komputer yang digunakan 25 hingga 26 siswa,” papar Tri. Meski ujian hari pertama berlangsung lancar, Tri mengaku khawatir apabila aliran listrik di sekolahan padam atau sambungan internet terputus saat pelaksanaan ujian. “Sejauh ini aman tidak ada kendala. Selama tersambung ke internet tidak masalah, hanya saat mengunggah data ke server saja yang lama,” katanya. Bentuk antisipasi lain dari pihak sekolah yakni pengadaan obat-obatan, tabung oksigen hingga pembalut apabila ada siswi yang datang bulan. “Sebagai bentuk antisipasi kita sediakan obat-obatan apabila siswa ada yang sakit, mulai dari obat sakit kepala hingga asma. Kita sediakan juga tabung oksigen dan pembalut wanita,” katanya. Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menilai secara umum pelaksanaan UNBK tingkat SMA tahun 2018 di Banten berjalan lancar. WH kemarin memantau UNBK di sejumlah SMA di Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. WH didampingi sejumlah pejabat diantaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten E Kosasih Samanhudi, Kepala Inspektorat Banten E. Kusmayadi dan sejumlah pejabat dari Dindikbud Banten. Mereka melakukan monitoring di SMAN 2 Kota Serang, SMAN 3 Kota Serang, SMAN 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang dan SMAN 1 Kota Cilegon. Menurut WH, pada hari pertama pelaksanaa UNBK tidak ada hambatan berarti. Ia juga berharap pelaksanaan UNBK di seluruh wilayah Banten berjalan baik hingga selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan. “Lancar sih, nggak ada masalah. Komputernya juga cukup, mereka (siswa) bisa ngerjain,” ujar WH saat ditemui di SMAN 3 Kota Serang, Senin (9/4). Ia juga memberi apresiasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan UNBK di Provinsi Banten karena telah memberikan pelayanan maksimal terhadap masing-masing tugas dan tanggungjawabnya. WH berharap tingkat kelulusan SMA dan SMK di Banten bisa mencapai 100 persen. Selain memantau pelaksanaan UNBK, Gubernur Wahidin juga melihat sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Ia berjanji ke depan akan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah SMK dan SMA termasuk pembangunan sekolah baru, karena saat ini kewenangannya ada di provinsi. “Kita akan rehabilitasi, ada yang pembangunan gedung baru, sesungguhnya kita sudah anggarkan. Yang mendesak dan yang baru kita utamakan, tapi di sini (SMAN 3) ruangan masih bagus dan ada beberapa ruangan yang harus direhab, saya minta dinas pendidikan supaya menganggarkan. Pokoknya jangan ada sekolah yang roboh, sekolah yang jelek ya,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dindikbud Banten E. Kosasih Samanhudi mengatakan, pihaknya menargetkan angka kelulusan di Banten hingga 100 persen. “Mudah-mudahan kelulusan 100 persen juga,” katanya. Secara umum, Kosasih mengungkapkan, pelaksanaan UNBK di Banten berjalan lancar. “SMK minggu kemaren lancar. Untuk hari pertama UNBK untuk SMA juga lancar, mudah-mudahan sampai selesai lancar,” ujarnya. Koordinator Helpdesk UNBK Bagus Pantoe Aryanto mengatakan pelaksanaan UNBK SMA berjalan mulus tanpa kendala. Namun dia juga mengakui, UNBK tingkat SMK pada pekan kemarin terdapat sejumlah kendala. “Untuk SMA lancar, kalau kemarin (SMK) kan ada kendala tapi nggak krusial cuma lemot servernya saja. Dan itu teratasi dengan cepat,” jelasnya. Berdasarkan data dari Dindikbud Provinsi Banten, jumlah pelajar pada jenjang pendidikan SMA negeri dan swasta se-Banten yang mengikuti UNBK sebanyak 60.292 peserta. Mereka berasal dari 529 SMA negeri dan swasta yang tersebar di delapan kabupaten dan kota di banten dan akan mengikuti UNBK selama 4 hari kedepan, 9-12 April. Rinciannya, di Kota Serang jumlah peserta sebanyak 3.998 dengan menggunakan 29 sekolah, Kota Tangerang 10.174 peserta dengan menggunakan 83 sekolah, Kota Cilegon 2.351 peserta yang tersebar di 22 sekolah, Kota Tangsel 8.943 peserta yang tersebar di 79 sekolah, Kabupaten Serang 7.392 peserta yang tersebar di 76 sekolah, Kabupaten Pandeglang 4.647 peserta tersebar di 37 sekolah, Kabupaten Lebak 6.091 pesert tersebar di 53 sekolah dan Kabupaten Tangerang 16.694 peserta yang tersebar di 150 sekolah. Kepala SMAN 3 Kota Serang Nurdiana Salam mengatakan pihaknya telah menyiapkan proses ujian siswa ini jauh-jauh hari termasuk simulasi UNBK dan menyiapkan fasilitas pendukung yaitu komputer, server dan jaringan internet. “Allhamdulilah persiapan UNBK di SMA 3 ini kita sudah dibantu oleh provinsi 58 unit komputer, ditambah sekolah kita punya 100 unit. Jadi anak-anak alhamdulillah UNBK tahun ini sudah tidak menggunakan ruang kelas tapi betul-betul menggunakan ruang laboratorium komputer,” jelasnya. (mg-05/bun/tb/ang/bha)
Was-was Server Lemot, Ujian Diawasi CCTV
Selasa 10-04-2018,10:52 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :