JAKARTA-Wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya didukung Anggota Komisi II DPR Yandri Susanto. Sebab menurutnya, daerah tersebut memenuhi syarat dan parameter kelayakan dan daya tampung untuk menjadi ibu kota negara.
Dari letak geografisnya, Palangkaraya terbilang luas dan aman dari bencana. Lagi pula, tata ruang di sana masih bisa diatur. "Tidak ruwet seperti Jawa," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/3). Bahkan mereka mendukung bila pemerintah mewacanakan ada pemisahan antara kota bisnis, kota pemerintahan, kota perdagangan, bahkan kota militer. Tidak seperti saat ini. "Jakarta ini kan sudah sangat rucek, ruwet sekarang. Militernya di sini, ekonominya di sini? pemerintahannya di sini, sementara daya tampung Jakarta dari hari ke hari sudah sangat tidak memungkinkan untuk menampung beban yang ada tadi. Kita mendukung," tegas Yandri. Sejatinya, wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya sudah muncul di era pemerintahan Presiden Soekarno. Bahkan, terus dibahas di era kepemimpian presiden berikutnya hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Yandri, pemindahan ibu kota itu hanya tinggal menunggu keberanian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tinggal sekarang berani nggak pemerintah eksekusi itu. Sanggup nggak siapkan infrastruktur di tengah kelesuan ekonomi. Kemudian dari sisi mental, siap nggak pindah ke Palangkaraya?" pungkas sekretaris Fraksi PAN itu. (dna/JPG)Pemindahan Ibu Kota Hanya Menanti Keberanian Presiden
Senin 20-03-2017,13:38 WIB
Editor : admin
Kategori :