JAKARTA-Pemerintah memastikan tidak akan membuka lowongan CPNS bagi honorer kategori dua (K2) maupun pegawai tidak tetap. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, kepada JPNN, Kamis (8/3). Menurutnya, tidak ada kuota CPNS untuk kategori 2. "Rekrutmen CPNS tahun ini khusus pelamar umum baik yang afirmasi untuk putra/putri Papua, cumlaude maupun jalur umum biasa," ungkap Rencananya, dalam rekrutmen CPNS 2018, jatah lulusan cumlaude akan diperbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dalam upaya pemerintah meningkatkan performa aparatur sipil negara (ASN). "Bisa dibayangkan bagaimana majunya manajemen ASN kita bila PNS-nya berasal dari lulusan-lulusan terbaik," ujarnya. Dia menyebutkan, di era sekarang, ASN dituntut berkinerja tinggi sehingga harus berasal dari SDM yang mumpuni. "Bukannya saya menyepelekan honorer tapi faktanya birokrasi membutuhkan SDM handal. Makanya pemerintah mengubah mekanisme rekrutmennya, harus lewat tes dan sebagainya. Kalau enggak mau dites, ya jangan jadi PNS," ucapnya. Walaupun revisi UU ASN sementara berjalan, Bima menegaskan, belum ada rencana mengangkat honorer K2 maupun pegawai tidak tetap (PTT) menjadi PNS tahun ini. Pemerintah hanya menyiapkan kuota untuk pelamar umum. Baik yang akan ditempatkan di instansi pusat maupun daerah. Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur menyatakan rekrutmen CPNS tahun ini dipastikan dibuka. Khususnya untuk formasi yang sangat dibutuhkan seperti kesehatan dan pendidikan. ”Jumlah yang pensiun 200 ribu lebih. Jadi kita ambil maksimul 200 ribu,” tuturnya. Pihaknya kini tengah mengatur tahapan rekrutmen, untuk memulai pendaftaran hingga tes. Namun dia meyakinkan skema seleksi yang digunakan masih sama seperti seleksi CPNS sebelumnya. Dimana sistem seleksi sebelumya terbuka, transparan, dan dianggap tidak memungkinkan ada permainan di belakang. ”Kita berharap pilih yang pinter,” bebernya. Kemenpan-RB memang tidak ingin menerima PNS terlalu banyak. Sebab pihaknya tengah mengembangkan e-government yang akhirnya nanti tidak tergantung dengan individu. Perlahan, menurut Asman, jumlah PNS akan diatur. Sehingga akan ditemukan jumlah ideal PNS yang dibutuhkan. ”Sekarang jumlahnya 4.000.300,” imbuh Asman. Pembatasan jumlah PNS ini dianggap juga akan mengoptimalkan peran masing-masing individu. Sebab Asman telah mengiming-imingi tunjangan kinerja bagi mereka yang dinilai bagus. Evaluasi kinerja memang dilakukan berkala. (jpc/esa)
Rekrutmen CPNS 2018 Khusus Pelamar Umum
Jumat 09-03-2018,07:38 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :